Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau. Ada banyak lokasi yang bisa dijadikan tujuan wisata, selain itu Batam juga biasa menjadi tempat transit sebelum menyebrang ke Singapura. Sesuai dengan semboyannya bahwa kota Batam ini terwujud sebagai bandar dunia madani yang modern dan juga menjadi andalan pusat pertumbuhan perekonomian nasional.
Di Batam terdapat berbagai pilihan menarik untuk dijadikan buah tangan. Memang jika kita berlibur atau bepergian ke suatu tempat
rasanya kurang lengkap kalau tidak membawa oleh-oleh saat pulang. Meskipun
tidak wajib, biasanya selalu ada keinginan untuk berbagi kepada teman atau saudara di
rumah. Bahkan sering kali oleh-oleh menjadi hal pertama yang ditanyakan
sepulangnya kita dari liburan.
(sumber : detaksumut.com) |
Pilihan oleh-oleh bisa beragam seperti gantungan kunci, makanan khas daerah
setempat, baju serta aksesori, dan sebagainya adalah barang-barang yang sering
dijadikan buah tangan. Bebas saja sebetulnya, asal bujet mencukupi. Meski begitu, ada 4 jenis barang yang
sebaiknya tidak kita beli atau jadikan oleh-oleh saat liburan, yaitu:
1. Aksesori dari Batu Karang
Di tempat wisata bertema laut
biasanya banyak dijumpai pedagang yang menjajakan aneka souvenir dari kayu,
batu, plastik, sampai terumbu karang. Nah, khusus yang terakhir, sebaiknya
jangan jadikan aksesori ini sebagai oleh-oleh. Pembuatan souvenir dari batu
karang tentu saja melalui proses perusakan lingkungan. Kita tentu tak mau, kan,
dituduh menjadi salah satu penyebab rusaknya eksosistem laut yang cantik dan
kaya itu?
2. Tanduk Rusa dan Gading Gajah
Meskipun memiliki nilai seni
tinggi, suvenir semacam tanduk rusa, tas kulit buaya, dan gading gajah tetap
tidak patut kita masukkan ke daftar belanja oleh-oleh. Umumnya, pemburu
melakukan perburuan hewan-hewan ini secara ilegal, lalu mengambil tanduk,
kulit, atau gadingnya. Seperti sudah diketahui,
hewan-hewan ini adalah jenis satwa langka yang perlu dilestarikan
keberadaannya. Tidak membeli berarti ikut menyukseskan program pemerintah dalam
perlindungan satwa. Yuk, jaga mereka dengan tidak membeli bagian tubuhnya.
3. Cangkang Kura-Kura
Sekarang ini banyak penjual
suvenir yang memajang cangkang kura-kura sebagai barang dagangan, padahal kura-kura
adalah hewan yang sangat dilindungi pemerintah Indonesia. Umumnya cangkang diperoleh
dengan menangkap dan membunuh kura-kura. Tentu saja karena alasan “seni”. Tidak
heran kalau harga souvenir jenis ini sangat mahal. Namun, alangkah baiknya kalau
kita memilih oleh-oleh lain yang jauh lebih ramah lingkungan untuk dibawa
pulang. Setuju?
4. Binatang yang Diawetkan
Selain kulit dan bagian
tubuhnya, binatang juga biasanya diawetkan dengan bahan khusus untuk kemudian
dijual sebagai suvenir. Kupu-kupu, serangga, serta bintang laut adalah binatang
yang paling sering ditemukan di kios oleh-oleh dekat tempat wisata. Meskipun terlihat cantik,
menjadikan mereka sebagai oleh-oleh dengan mengawetkannya bukanlah hal yang
bijak. Kelestarian alam jauh lebih penting dari sekadar menyenangkan saudara di
rumah dengan oleh-oleh, kan?
Lalu, apa saja sih barang yang aman dijadikan
oleh-oleh?
1. Kerajinan Tangan
Biasanya penduduk sekitar
punya usaha membuat kerajinan tangan khas yang ramah lingkungan, mulai dari
aksesori, kain, pakaian, dan lain-lain. Barang-barang seperti ini bisa jadi
alternatif bagi kita yang ingin membawa buah tangan tanpa takut merusak
lingkungan.
2. Makanan Khas
Pulang pelesir tak lengkap
rasanya kalau tidak membawa makanan khas sebagai oleh-oleh. Selain murah,
makanan khas biasanya lebih disukai karena ada nilai “kedekatan” khusus dengan
suatu tempat.
Itu dia panduan membeli oleh-oleh yang bisa
Anda praktikkan.
Oya, jika berkunjung dan sedang mencari hotel murah di Batam, kota dengan banyak wisata pantai cantik, cobalah mengakses Airy Rooms bisa langsung dari ponsel. Hotel ini bisa jadi rekomendasi tempat menginap yang terjangkau.
Oya, jika berkunjung dan sedang mencari hotel murah di Batam, kota dengan banyak wisata pantai cantik, cobalah mengakses Airy Rooms bisa langsung dari ponsel. Hotel ini bisa jadi rekomendasi tempat menginap yang terjangkau.
Airy
Rooms merupakan jaringan hotel terbesar di Indonesia yang siap memanjakan
tamunya dengan aneka fasilitas, ada TV layar datar, WIFi gratis, shower air hangat, peralatan mandi,
kamar yang bersih dan ber-AC, air minum, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ayo, rencanaka liburan sekarang! 😊
4 oleh-oleh terlarang ya ini judulnya. Hihi. Alhamdulillah aku gak suka sama benda-benda macam gitu mbak. Mendingan beli makanan khas, lebih berkesan meskipun cepet habisnya :P
ReplyDeleteIya oleh-oleh yang harus kita hindari, mba. Hehehe Aku juga sama suka kuliner khas daerah. :)
DeleteKlo aku..paling suka klo ke tempat wisata belinya kaos mb..awet..😀 klo model makanan...seringnya kecewa..klo beli di toko oleh2 gitu seringnya dapat stok lama.
ReplyDeleteNah, ini juga ide yg oke mba. Kaos-kaos tempat wisata gitu bagus juga buat diburu bisa kepake lama. Kalo cari ke toko oleh-oleh makanan memang wajib teliti tanggal kadaluarsanya, kadang suka ada pedagang nakal.
DeleteSetuju deh dengan 4 oleh-oleh yang tidak boleh dibeli itu :)
ReplyDeleteIya teh Chi, ga boleh masik ke daftar belanjaan oleh-oleh. Hehe
DeleteInformatif
ReplyDeleteMakasih bunda :*
DeleteKalo aku nyarinya daster atau makanan Mba', haha.
ReplyDeleteTapi emang yang terlarang ini nggak usah dibeli ya, biar berhenti produksinya, kan kasihan hewan-hewannya :(
Daster ini memang juara banget di hati emak-emak, pakaian paling nyaman buat santai di rumah. Semakin lama semakin enak dipakai ya mba. Hehehe
DeleteKebanyakan hewan-diatas diburu untuk kepuasan manusia tapi kita tanpa sadar merusak ekosistem.
oh begitu ya, aku paling suka cari makanan khas tempat yang aku kunjungin dan kerajinan tangannya
ReplyDeleteIya mba Tira aku juga lebih milih makanan sama kerajinan khas daerah yang aku kunjungi. :)
DeleteBener banget, mending beli kerajinan tangan yang emang proses pembuatannya tidak merusak ekosistem laut di batam,
ReplyDeleteKerajinan tangan lebih punya nilai seni yg tinggi dan bisa juga memanfaatkan barang daur ulang untuk menjaga lingkungan dari limbah yg bisa merusak.
Deleteyaap betul banget mbak Zia. Untuk menghentikan tindakan merusak ekosistem salah satunya adalah memutus tali perdagangannya. salah satunya adalah kita sebagai pembeli. karena pedagang tidak akan jualan kalau kita tidak membeli...
ReplyDeleteIya, betul mba. Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan kelangsungan ekosistem dan kelestarian alam.
Deleteini saya setuju banget!!! nggak jarang lho orang yang bawa oleh-oleh kulit binatang, suvenir cangkang bahkan hewan yang diawetkan. Ngeliatnya aja ngilu. Mending oleh-oleh itu gantungan kunci, kaos atau apa gitu yang emang bisa dipake
ReplyDeleteBetul mas, souvenir yang punya nilai guna kayak kaos atau gantungan kunci bisa dijadikan oleh-oleh pilihan.
DeleteSetuju banget Mba. Di mana-mana juga jangan beli oleh2 itu ya Mba. Hihi
ReplyDeleteIya mba, ini cakupannya luas. Oleh-oleh yang mesti dihindari. :)
Deletewalah itu dari binatang semua yang dilarang ternyata, aku sepakat klo gitu mbak
ReplyDeleteKebanyakan memang binatang diatas ada yg memburu. Mudah-mudahan banyak masyarakat yg sadar ya.
DeleteSaya juga kalau ke suatu tempat sukanya cari oleh2 makanan. Apalagi oleh2 makanan yang ngehits. Kalau jalan2 juga sukanya wiskul. Hihihi
ReplyDeleteCocok banget mba, berburu kuliner dan makanan yang lagi ngehits di daerah itu pilihan buat tangan yang oke.
DeleteIiihh... Tega banget tu orang ya, bunuh kura2 trus ambil cangkangnya.
ReplyDeleteSuka ada aja oknum yg sengaja memburu kura-kura untuk dipelihara, diambil dagingnya, dan cangkangnya dipakai hiasan. :(
Deletedi Batam sendiri sebenarnya agak jarang mbak ditemukan jenis oleh2 diatas, semoga pengunjung bisa menghindari membelinya ya.
ReplyDeleteBetul ka, jarang ditemukan. Tapi kadang ada yg nekat jual ngga hanya di sana, ini banyak terjadi di daerah wisata pantai. Iya, semoga kita jadi pembeli yg bijak, ya. :)
DeleteKejam ya, Kalo masih ada yang memburu hewan langka untuk dijadikan oleh oleh. Semoga nggak ada lagi perburuan hewan begitu ya. Salam kenal mbak
ReplyDeleteMudah-mudahan semakin banyak yang lebih sadar lingkungan dan lebih melestarikan ekosistem ya, mba.
DeleteWah kejam juga dengan alasan seni, binatang yang jadi korbannya. HUHUHU
ReplyDeletewww.extraodiary.com
Iya mba, sedih kalau masih ada yang berpikiran seperti itu ya. :(
Deletesaya mah mending makanan aja deh :D
ReplyDeleteAku juga sama lebih suka makanan. Hehehe
DeleteBetuuul.. soalnya dilindungi yaaa
ReplyDeleteYup, kalau dibiarkan jadi teancam punah. :(
Delete