Skip to main content

Membuat Donat Sederhana Bersama Anak di Rumah


Donat adalah salah satu camilan favorit keluarga saya, ini termasuk makanan semi berat karena memang cukup mengenyangkan. Lebih nikmat lagi ditemani secangkir teh atau kopi. Ada cerita lucu tentang donat, jadi waktu itu Vito melihat sebuah tayangan kuliner di televisi yang menayangkan cara membuat donat, biasanya Vito meminta saya untuk membelikan donat kesukaannya, tapi malam itu Vito kekeh ingin mebuat donatnya sendiri di rumah. Tiba-tiba dia pun bilang "Bun, ayo ke warung. Kita beli tepung terigu buat donat. Bunda kan punya telur, mentega, sama gula. Aku ingin buat donat, please."
Saya ngga menyangka Vito bisa hafal beberapa bahan untuk membuat donat, padahal dia baru sekali menonton acaranya. Saya pun mengiyakan tapi harus menunggu sampai besok, karena bahan lainnya  untuk membuat donat tidak tersedia di warung. 

Keesokan harinya setelah saya mengantarkan Vito sekolah, saya pun mampir ke pasar untuk membeli ragi instan dan bahan lainnya yang masih kurang. Kemudian saya menjemput Vito sekolah dan sesampainya di rumah, dengan semangat Vito langsung mengajak saya membuat donat yang tentunya sudah dia tunggu-tunggu dari semalam.


Membuat donat sebetulnya terbilang gampang-gampang susah. Saya akan bagi resep cara membuat donat sederhana yang sudah saya praktekan sendiri. Pertama, masukan tepung terigu 1/4 kg, 1 buah telur (kuningnya saja), Blue Band 2 sdm, garam 1/2 sdt, gula halus 4 sdm, 1 sdt ragi instan (fermipan) yang dilarutkan di air hangat kuku sampai berbuih. Campurkan semua bahan dan uleni sampai kalis. Kemudian simpan di baskom yang ditutupi kain basah selama 1 jam. Setelah itu uleni kembali dan cetak dengan cetakan donat atau bisa menggunakan sumpit dengan membuat lubang ditengahnya dan dibentuk pakai tangan. 

Pada saat menyiapkan bahan-bahan donat, Vito membantu saya dari mulai menakar, hingga membentuk adonan menjadi bentuk donat. Di sini Vito membuat kreasi dengan bentuk yang dia suka. Ketika donat siap digoreng, ini sepenuhnya menjadi tugas saya. Khawatir minyak panas terkena Vito maka saya tidak mengizinkan Vito menggoreng. Oya, goreng donat dengan api kecil dan angkat donat ketika sudah berubah warna menjadi keemasan.

Vito sangat suka donat buatannya, kata Vito enak dan empuk. Topping-nya bisa macam-macam, karena di rumah hanya ada meses, selai cokelat, dan selai kacang, maka saya membuat topping selai kacang meses dan selai cokelat. Membuat doant sendiri di rumah bersama Vito seru dan kita semua puas.

Saya membuat donat untuk acara tertentu, seperti saat ulang tahun suami, saya dan Vito membuat donat ulang tahun yang dihiasi lilin. Membuat donat ini terbilang memang terbilang praktis, ini bisa jadi resep kue ulang tahun sederhana spesial untuk keluarga tercinta di rumah, hemat dan membuatnya pun dengan penuh cinta. 

Comments

  1. wah ..wah..jadi inget dl waktu olive masih kecil, paling rajin bikin makanan di rumah termasuk donat paporitnya.
    Buatnya gampang,apalagi kalo dibuat dengan penuh cinta ya Zia, senengnyaaa laris manis eeaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iya teh, donat yang paling simple. Seru bikin dan ngadonin sama anak. Dibikinnya pake cinta dan langsung ludes pas anget-anget. hehehehe

      Delete
  2. Bagi dong... saya teh suka males klo bikin makanan hrs pake ulen2i :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener deh mama Jav, emang pegel pas nguleni adonannya. Hehehehe tapi seru... Sini main ke rumah klo kita lagi bikin ya. Hehehehe

      Delete
  3. bikin camilan paling sehat ya bikin sendiri.. jadi pengeen,, hee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lebih terjaga kebersihan dan bahan-bahannya. Ayooo dipraktekan. Hehe

      Delete
  4. Asik dah, menambah kreatifitasan pada anak agar lebih mandiri dengan membuat cemilan sendiri dirumah.
    Resep donatnya bisa dijadikan usaha tuh .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, membuat donat di rumah bisa menambah kreatifitas anak. Nah, bisa...bisa... boleh dicoba :)

      Delete
  5. Jadi gak usah jajan donat lagi kalau udah bisa bikin sendiri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaa mba Myra, lebih murah, leboh banyak juga bikin sendiri. hehehehe

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sosialisasi Literasi Media Digital

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai literasi media, mari kita simak apa definisinya secara umum, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media (Livingstone, 2004). Saat kita perlu memahami lebih dalam mengenai literasi media khususnya yang berbasis digital. Terlebih generasi muda kita sudah sangat dekat dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Sebagai orang tua tentu kita tidak boleh ketinggalan atau kehilangan langkah kita dalam mengikuti perkembangan zaman. Anak harus tetap dalam pengawasan dan pendampingan kita dimana pun kita berada.

Liburan Bersama Keluarga ke Pelabuhan Ratu

Palabuhanratu atau yang biasa kita sebut dengan Pelabuhan Ratu adalah salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat. Beberapa waktu lalu saya dan keluarga besar berlibur ke Pelabuhan Ratu, ini adalah salah satu objek wisata yang menawarkan berbagai keindahan alam dari mulai pesona pantainya, spot scuba diving , pemandian air panas, hingga goa kelelawar yang eksotis. Perjalanan panjang kami tempuh dari Bandung sampai ke Sukabumi. Alhamdulillah perjalanan terbilang cukup lancar walaupun cuaca agak mendung dan sempat hujan. Jarak Bandung - Sukabumi (Pelabuhan Ratu) sekitar 150 KM. 

Bolu Susu Lembang: Oleh-oleh Khas Bandung Juara

Pendatang Baru di Dunia Kuliner Bandung: Bolu Susu Lembang Pada saat Press Conference , Bapak Muhammad Faisal selaku Pimpinan Bolu Susu lembang (BSL) mengutarakan rasa syukur akan antusiame warga Bandung pada event launching produk BSL. Ya, Bandung memang dikenal sebagai pusat kuliner, bahkan disebut sebagai surga kuliner. Di Bandung semua ada, mulai dari kuliner klasik sampai yang unik bisa ditemukan di sini.  Perlu diketahui bahwa sebelumnya BSL sudah bekerja sama dengan pelaku UKM baik di kota maupun di Kabupaten Bandung. Ternyata latar belakangnya bukan sekadar bisnis kuliner saja, namun ingin memajukan pelaku UKM dan concern terhadap kearifan lokal. Diharapkan BSL ini bisa menarik perhatian warga Bandung, pendatang baik turis lokal maupun mancanegara. Mengapa dinamakan Bolu Susu?