Skip to main content

Tentang Sahabat Kecil Spesial


Pertemanan panjang yang dilandasi saling pengertian dan menerima satu sama lain akan berujung pada sebuah persahabatan sejati. Terinspirasi dari blog-postnya Lendy yang mengulas tentang persahabatan 4 sekawan yang diambil dari film drama Korea, saya jadi ingin sedikit bercerita tentang perjalanan kecil Vito bertemu dengan 3 sahabat kecilnya di sekolah, mereka memang dekat satu sama lain dan jadilah 4 sekawan di sekolah.

Setahun lalu tepatnya ketika pertama kali masuk sekolah, Vito bertemu dan berkenalan dengan seorang kawan, ia adalah Mas K. Mereka langsung klop dan akrab main sampai guling-gulingan di lantai. Hari pertama sekolah mereka bermain bersama. Mas K selalu ditemani dengan seorang guru pendamping di sekolah. Di kelas Vito, ibu pendamping memegang dua murid selain Mas K ada juga Aa Sya. Otomatis Vito pun jadi dekat. Kemana pun mereka pergi pasti selalu bertiga.

Setelah beberapa hari, sepulang sekolah Vito selalu cerita hal yang sama, kalau dia belajar di luar kelas dari mulai taman, kebun, sampai ke ruangan khusus tempat biasanya konsultasi psikologi. Saya pikir memang program sekolah seperti itu, ternyata ketika saya konfirmasi kepada pihak guru, Vito selalu ikut dengan teman-teman spesialnya di program kelas inklusi. Vito memang bersekolah di SDIT yang merupakan salah satu sekolah inklusi di Bandung. 

Saya sempat tidak menyangka kalau Mas K dan Aa Sya adalah anak-anak spesial. Secara fisik mereka memang sama seperti anak-anak pada umumnya. Ternyata memang teman spesial Vito ini hanya keterbatasan gangguan belajar (dyslexia) dan pola perilaku emosi, jadi memang terlihat sama dan bisa berteman dengan baik. Saya sama sekali tidak keberatan Vito bermain dengan  mereka. Saya cenderung simpati dan Vito punya perasaan yang sama teman tanpa terkecuali. Selain itu Vito dekat dengan murid kelas inklusi lainnya jadi bertambahlah teman Vito, ia adalah Kaka Bi. Kaka Bi termasuk yang paling tidak mau jauh dan ingin selalu ditemani Vito. Kaka Bi tidak bisa melafalkan kata dengan jelas, kalau kata orang Sunda disebutnya cadel. Kaka Bi memang terlihat jelas berbeda dari anak lainnya, tapi ia adalah anak yang manis dan penyayang. Saya dan Vito juga sayang sama Kaka Bi. Vito pernah bilang "Bunda, nanti aku mau ajarin kaka Bi biar bisa ngomongnya jelas", saya tersenyum haru, mengusap dada, dan berterima kasih sama Vito.

Beberapa kasus ABK (anak berkebutuhan khusus) memang tidak bisa disamakan, banyak orang awam menilai bahwa ABK adalah anak-anak yang divonis autisme, padahal anak dengan kebutuhan khusus ada berbagai kategori dari mulai gangguan komunikasi, interaksi sosial, gangguan panca indera, gangguan belajar, atau gangguan pola perilaku emosi. Beberapa kasus ABK malah tidak terlihat secara fisik dan banyak juga beberapa orang tua yang terlambat mendeteksi, bahkan ada yang baru mengetahui ketika anak mulai masuk sekolah dasar. Beberapa gangguan ini bisa berangsur membaik diatasi dengan terapi dan penanganan psikologi dengan para ahli.

Vito memang jadi cenderung mengikuti teman-teman spesialnya dan bergaul hanya dengan mereka. Saya selalu memberi pengertian di rumah bahwa Vito harus mengikuti jadwal guru di kelasnya bukan dengan guru pendamping dan harus berteman juga dengan teman sekelas lainnya. Memang saya sangat hati-hati memberikannya pengertian. Anak saya ini terbilang aktif, mungkin sebagian orang tua menyangka kalau Vito adalah salah satu dari anak berkebutuhan khusus. Mereka menyangka Vito itu hiperaktif. Bahkan karena Vito ini sejak kecil sangat tidak bisa diam, kritis, dan cenderung berbeda karena kidal, malah ada yang bilang sama saya bahwa Vito itu bisa jadi anak berkebutuhan khusus. Beliau memang baru pertama kali bertemu anak saya jadi selintas mengganggap Vito begitu. Saya hanya tersenyum. Sebelum bicara sudah sejauh mana mengenal anak saya dan sudah melakukan riset apa? Sesungguhnya sudah banyak buku tentang psikologi anak yang sudah saya cerna dan selama 24 jam 7 hari ini menjalani hidup dengan anak saya, tidak melihat kecenderungan ke arah sana. 

Vito itu suka cerita tentang apapun yang ia lalui. Beberapa kejadian yang kurang berkenan terjadi di sekolah, Vito pulang sekolah dengan beberapa luka, biru di kaki, kancing lepas, atau baju robek. Teman spesialnya memang tidak mau pisah sama Vito, kadang Vito ditarik atau kalau main jadi kurang kontrol dan terpukul, atau bahkan hal-hal kecil yang biasa diributkan anak-anak seperti berebut barang. Mungkin semuanya terjadi pas kebetulan guru pendampingnya sedang istirahat atau jam makan. Di sini saya tidak meyalahkan siapa pun hanya lebih penegasan kepada Vito bahwa harus lebih berhati-hati pada saat bermain.

Selama satu semester Vito lebih sering mengikuti dua program kelas, belajar seperti biasa di kelas dan setelah selesai tugasnya langsung ikut teman-temannya di program kelas inklusi. Saya hanya khawatir dengan guru pendampingnya yang malah tambah anak didik, jelas menangani dua orang murid kesulitan ditambah Vito. Alhamdulillah gurunya berbaik hati dan dengan senang hati Vito mau jadi menemani teman spesialnya. Tahun terakhir di kelas satu Vito semakin kurang intensitas mengikuti temannya di kelas inklusi, Vito sudah mengikuti kelasnya secara normal. Bermain dengan Mas K, Aa Sya, dan Kaka Bi hanya pada waktu istirahat saja. Semuanya berproses, begitu juga Vito. Mereka sering bertengkar dan kembali baikan dalam hitungan detik, mungkin kaka Bi yang paling anteng dan selalu seru dengan dunianya tapi selalu mencari Vito. Ketika sakit dan tidak masuk sekolah mereka akan saling menanyakan dan menelepon satu sama lain. Beberapa waktu lalu malahan Umminya Mas K bilang bahwa Mas K sangat ingin membawa Vito dan teman lainnya mengunjungi museum Geologi dan kebun binatang. Saya terharu mendengarnya. Semoga mereka semua tumbuh menjadi anak yang sehat, sholeh, berbudi baik, membanggakan, berbakti, dan disayang semua. Aamiin.

"Mereka adalah 4 sekawan, sahabat-sahabat kecil yang spesial."

Comments

  1. Semoga persahabatan Vito, Bi, Sya, dan K langgeng ya. Kalau ada selisih-selisih sedikit ya wajar, namanya juga temenan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Iya, namanya juga anak-anak yah, suka gitu nanti baikan lagi. Makasih teh Armita. :*

      Delete
  2. Vito hebaaat.. ga semua anak bisa.. semoga istiqomah n tetep care hingga besar nanti yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih tante Shona...

      Semoga sampai besar selalu jadi teman yang penyayang. Aamiin. :)

      Delete
  3. Teh Zia, kayanya aku kenal dengan Mas K dan Umminya. Umminya Mas K itu murobbi aku. Saya dan teman-teman melihat banyak perkembangan Mas K ketika sudah masuk sekolah. Alhamdulillah kata Umminya, karena Mas K punya sahabat di sekolahnya jadi dia sekarang sudah bisa berinteraksi.

    Umminya juga pernah menuliskan tentang teman-teman Mas K di sekolah, salah satunya Vito. Waaah dunia sempit ya, Teh :D

    Semoga Mas K, Vito, dan teman-teman yang lain akan tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, seperti ibu-ibunya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teh Gitadekat berati sama Umminya Mas K? Bandung sempit ya hihihihi.

      Wah, terharu juga saya, Ummi pernah buat tulisan dan ada tentang Vito juga. Alhamdulillah teh, ada perubahan di sekolah ditambah anak-anak juga sekarag tambah besar. :)

      Aamiin ya Rabb, makasih doanya ya teh. :*

      Delete
  4. Hayuukk....kapan main bareng inih...para anak-anak Bloher..?
    Vito jadi ketua grup krucils.

    Senangnya memiliki sahabat.
    Selamat bersahabat Vito.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Lendy, ayo anak-anak bloher kita playdate, iyaaa cocok kan Vito paling besar tuh dibandingin krucils jadi bisa jadi ketua gengs. hihihihi Lucu pasti mereka kalo main bareng.

      Terima kasih bukle Lendy. :*

      Delete
  5. Ah Vitooo, so sweet deh. Iya nih, Zia, masih banyak yang menyamaratakan lalau ABK itu anak autis, padahal ga selamanya gitu. Aku pernah punya teman yang punya anak autis. Entah gimana ceritanya, anaknya suka sama aku, jadi tiap aku punya makanan atau minuman suka direbut dia. Kata mamanya (yang temennya aku itu) kalau gitu dia suka sama orangnya. Padahal A, let say his name so, adalah anak yang ga mudah akrab atau nyaman sama orang asing. kangen juga sama temenku itu, tapi karena sesuatu hal jadi loose contact.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ateu Efi juga sweet banget. hehehe

      Masih banyak yang awam tentang anak berkebutuhan khusus, padahal kasusnya lain-lain ya, teh.

      Teteh berarti penyayang, anak-anak spesial itu batinnya kuat, mereka bakal mudah deket dengan orang yang buat mereka nyaman. :*

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

OTW Sushi: Kedai/Resto Kuliner Jepang dengan Harga Terjangkau dan Bahan Berkualitas

Kuliner Jepang saat ini semakin digandrungi di Indonesia. Kepopulerannya sejalan dengan bertumbuhnya minat terhadap musik (J-pop/ J-rock), anime, dorama, manga, budaya, dan bahasanya. Semua hal yang berbau Jepang di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Bahkan restoran dan cafe saat ini banyak mengusung tema Jepang, menawarkan banyak pilihan makanan dan menghadirkan nuansa Negeri Sakura. Kalau mau buka bisnis, marketnya juga ternyata cukup luas di berbagai kalangan.  Kembali lagi bahas seputar kuliner Jepang, saya mau kasih rekomendasi salah satu kedai/ resto Jepang favorit saya sejak 2015-an, namanya OTW Sushi. 

Peluang Agribisnis di Indonesia dan Budidaya Strawberry di Iklim Tropis

Berkecimpung di dunia agrikultur menjadi tantangan terbesar bagi saya. Agrikultur mencakup pengetahuan tentang berbagai aspek yang terkait dengan produksi tanaman, peternakan, hingga manajemen sumber daya alam dalam konteks pertanian. Di Indonesia saat ini sudah banyak orang membuka peluang bisnis di bidang agrikultur, sekarang dikenal dengan istilah agribisnis. Bahkan petani millennial dan modern sudah bermunculan. Ini menjadi angin segar untuk dunia agrikultur di tanah air. PELUANG AGRIBISNIS DI INDONESIA Ada banyak peluang agribisnis di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa lingkup yang sedang saya pelajari dan memiliki kaitan yang sangat erat dalam bisnis agrikultur, diantaranya;

ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300): 2-in-1 Laptop Multifungsi yang Bisa Jadi Tablet

Kadang saya suka galau antara memilih laptop atau tablet, karena biasanya berbeda kebutuhan, berbeda pula unit yang diperlukan. Saat ini saya banyak melakukan pekerjaan yang didukung oleh laptop, tapi sewaktu-waktu saya juga sering memerlukan tablet untuk memudahkan presentasi ke klien atau mobilisasi, karna tablet terbilang lebih fleksibel dan saat santai saya lebih nyaman menggunakan tablet untuk hiburan, main game ringan atau bahkan nonton film/series di aplikasi berlangganan sambil rebahan. Saat bekerja saya selalu membawa tas ransel berat berisi dua unit; laptop dan tablet. Sempat terbayang kayaknya enak kalau ada unit laptop portable yang bisa multifungsi jadi tablet juga.   Media Sneak Peak - Vivobook 13 Slate OLED (T3300) Bak gayung bersambut, pekan lalu saya hadir ke acara soft launching  ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) yang digelar di Bandung, excited banget karena ini tuh produk baru keluaran ASUS, sebuah perangkat 2-in-1 unit LAPTOP MULTIFUNGSI YANG BISA JADI TABLET! C