Memahami bagaimana cara anak-anak berpikir itu merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan kognitif mereka secara bertahap. Persepsi anak-anak menentukan perkembangan kognitif mereka. Teori kognitif terfokus pada pengembangan pemikiran dan penalaran sebagai kunci untuk memahami pertumbuhannya.
Teori paling terkenal perihal kognitif anak dikembangkan oleh psikolog Swiss Jean Piaget. Berdasarkan studi dan pengamatannya, Piaget berteori bahwa anak-anak dilanjutkan melalui empat tahap yang berbeda dari perkembangan kognitif : tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap konkret - operasional, dan tahap formal operasional .
Selama tahap sensorimotor yang berlangsung dari lahir sampai sekitar usia 2 tahun, pemahaman anak didasarkan pada pengalaman langsung indrawi dan tindakan. Pemikiran ini sangat praktis secara konsep atau ide mental. Pada tahap praoperasional yang mencakup tahun-tahun prasekolah (sekitar usia 2 sampai 6 tahun), pemahaman anak-anak menjadi lebih konseptual. Berpikir melibatkan konsep-konsep mental yang independen dari pengalaman langsung dan memungkinkan anak-anak untuk berpikir tentang peristiwa gaib seperti pada pikiran dan perasaan. Penalaran anak yang intuitif dan subyektif selama tahap konkret - operasional dimulai dari sekitar 7 sampai 11 tahun. Pada tahap ini anak-anak terlibat dalam tujuan, pemikiran sistematis
, dan proses mental logis yang membuat mereka lebih berhati-hati. Sekitar usia 12 anak-anak mencapai tahap formal operasional, ketika mereka bisa berpikir tentang ide-ide abstrak seperti mengenai etika dan keadilan. Pada tahap ini mereka juga bisa mulai melakukan hipotesis dan menyimpulkan konsep-konsep baru.
Menurut Piaget, anak-anak maju melalui empat tahap ini dengan menerapkan proses berpikir secara bertahap. Mereka memodifikasi proses ini untuk lebih bisa mengakomodasi realitas. Hal ini terjadi bukan melalui instruksi langsung melainkan melalui aktivitas mental anak itu sendiri dan motivasi internal dalam memahami hal disekelilingnya.
Teori-teori ini menggambarkan pertumbuhan kognitif sebagai perolehan gradual dari strategi yang lebih canggih untuk mengatur informasi, memecahkan masalah, menyimpan dan mengambil ilmu pengetahuan, dan mengevaluasi solusi. Teori pemrosesan informasi ini didapatkan melalui upaya anak-anak dalam kesehariannya untuk memahami dan menguasai tantangan intelektual yang mereka hadapi. Teori kognitif memberikan wawasan ke dalam bagaimana proses mental anak berdasarkan beberapa aspek pembangunannya. Dalam hal ini jelas nak-anak merupakan pemikir kreatif yang inventif.
Comments
Post a Comment