Skip to main content

"Aku Siap Disunat!"


Sore sepulang sekolah Vito langsung bertanya dan berbisik di telinga saya, "Bunda, aku mau disunat, boleh?" Jujur saya kaget, karena memang belum pernah membahas masalah ini. Belum juga sharing bab khitan dengan Vito secara detail, baru menjelaskan selintas saja bahwa laki-laki wajib disunat. Sepertinya sudah masuk pelajaran diniyah di sekolah yang memotivasi Vito untuk dikhitan. 

Setiap ada teman atau saudara yang dikhitan, Vito selalu cuek, jadi cukup surprise dengan permintaannya kali ini. Saya itu let-it-flow banget orangnya terutama masalah perkembangan anak, maksudnya saya percaya untuk beberapa tahapan perkembangan anak itu pasti ada waktunya. Sama halnya seperti khitan ini, saya memang tidak jauh-jauh hari membicarakan hal ini kepada Vito apalagi sampai memaksakan. Saya inginnya Vito setidaknya ada kesadaran saat meminta khitan dan bisa mengerti.

Saat itu usia Vito 7 tahun, sudah naik ke kelas 2 SD. Memang jika dilihat dari lingkungan sekolah, sudah banyak yang khitan sejak TK. Di kelasnya hanya beberapa orang saja yang belum, termasuk Vito. Hmmm... Seputar khitan ini memang belum saya bahas panjang lebar, Vito sekadar tahu bahwa sunat itu diharuskan untuk laki-laki. That's it! Pemahamannya belum jauh. Nah, disaat Vito meminta, Vito pun mulai banyak bertanya, "Kenapa harus disunat? Kenapa hanya laki-laki? Disunat itu biar apa?" dan segambreng pertanyaan lainnya.

Apa Itu Khitan?

Dalam dunia medis istilah yang umum dipakai adalah sirkumsisi. Saya jelaskan bahwa khitan adalah proses pembersihan kulit pada ujung kepala penis. Saya tidak mengubah nama alat vital laki-laki dengan sebutan "burung" atau sebagainya. Bagi saya usia Vito sudah cukup untuk mengenal nama alat vital manusia yang sebenarnya. Bahkan sejak dulu saya tidak mengganti dengan nama lain saat menyebut alat kelamin.

Saya menerangkan dengan baik sesuai dengan rentang usianya. Saya jelaskan kepada Vito dari sisi medis dan agama. Saat kasih tau juga proses khitan dimulai dengan anestesi (bius) lokal, biar kebal jadi tidak akan sakit. Vito sudah sangat paham.

Saat pertama kali Vito meminta, saya dan suami tidak langsung mengiyakan, kebanyakan orang tua akan gerak cepat daftar khitan pada saat anaknya meminta. Saya lebih memilih memberikan pengertian terlebih dahulu kepada Vito. Bukan hanya siap secara mental, saya juga harus siap secara finansial.

Khitan ini bukan perlombaan siapa yang paling cepat atau siapa yang paling muda. Walaupun sebenarnya lebih cepat memang lebih baik. Bahkan khitan ini bisa dilakukan sejak anak usia 2 hari setelah lahir. Semakin besar anak maka biasanya semakin kompleks. Untuk saya pribadi ini tentang kesiapan si anak. Mengapa saya menunggu sampai anak siap?
  1. Anak sudah mengerti tentang pentingnya khitan.
  2. Anak akan lebih kuat.
  3. Jika ada keluahan, anak akan bisa berkomunikasi dengan baik.
  4. Anak lebih kooperatif.
  5. Anak bisa pulih lebih cepat.
Dari pengalaman yang sudah-sudah, kadang saya kasihan melihat batita atau bayi yang dikhitan di usia yang belum siap, mereka cranky dan terus menangis. Pada beberapa kasus memang khitan itu harus segera. Jadi saya tidak punya hak untuk berkata 'kasihan atau tidak tega'. Kembali lagi, berapapun usianya ketika memang si anak diharuskan atau sudah siap dikhitan dengan berbagai konsidi dan alasan, semua kembali kepada penanganan terbaik. 

Daftar Khitan

Untuk Vito, alhamdulillah selama ini memang tidak ada keluhan, jadi saya menunggu anaknya siap terlebih dahulu. Saya dan suami adalah tipikal yang memang segala sesuatu harus direncanakan, termasuk urusan khitan. Tidak ada cerita dadakan pokoknya. Saat Vito sudah merasa siap, saya masih memberi pengertian bahwa perlu waktu untuk mempersiapkan semuanya. Tibalah di awal 2018 suami merencanakan untuk mengkhitan Vito saat ulang tahunnya yang ke-9. 

Karna musim liburan
anak yang daftar khitan
lumayan banyak
25 Juni 2018, saya dan suami bertanya lagi dan memastikan, "Vito betul mau disunat?", dengan semangat dan tanpa ragu Vito bilang, "Iya, aku siap disunat!". Mentalnya sudah siap, baru begitu saja saya sudah terharu. Perasaan baru kemarin saya melahirkan bayi, sekarang sudah mau sunatan.

Hari itu tepat dua hari sebelum Vito berulang tahun yang ke-9. Sesuai dengan janji saya dan suami, saya langsung membawa Vito ke klinik khitan untuk daftar. Atas kecanggihan teknologi sekarang proses pendaftaran bisa lebih cepat dengan sistem online. Alhamdulillah proses pendaftaran lancar, lalu Vito check-up dulu apakah bisa dilakukan khitan atau tidak. Pemeriksaan kesehatan ini penting, diperiksa fisik dan penisnya, khawatir ada kendala atau penyakit yang tidak diketahui. Setelah pemeriksaan, Vito dinyatakan bisa dikhitan. Sebagai catatan ada beberapa masalah khitan yang tidak bisa langsung diambil tindakan, seperti obesitas atau ABK, diwajibkan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis.

Vito sudah siap check-up pra khitan
D-DAY

Detik-detik saat Vito
sedang dikhitan
27 Juni 2018, hari dimana saya dan suami deg-degan bukan main, semua keluarga pun sama, terlebih Vito adalah cucu laki-laki pertama dari kedua belah pihak saya dan suami. Semua saling mendoakan. Vito sudah semangat bangun sarapan. Masih pagi buta kita langsung berangkat ke klinik khitan, daftar ulang, dan mengantri di ruang khitan. Tibalah nama Vito dipanggil. Saya dan suami hanya bisa menunggu di depan pintu ke luar VIP dimana nanti anak yang sudah dikhitan akan ke luar dari pintu tersebut. Rasanya campur aduk, pengalaman berharga bagi saya dan suami sebagai orang tua. Mengantarkan anak ke tahap ini sungguh luar biasa.


Suasana ruang tunggu di klinik khitan

Sambil menunggu, petugas menerangkan tentang teknik perawatan dan segala informasi yang dibutuhkan. Selang beberapa menit, terdengar dari pengeras suara bahwa anak kami telah selesai dan akan keluar dari pintu VIP 2. Saat Vito keluar dari pintu, saya dan suami menyambutnya dengan penuh haru, sudah pasti saya yang baper ini tidak bisa menahan tangis bahagia yang akhirnya pecah juga. Alhamdulillah Vito sudah dikhitan.

Alhamdulillah
pengantin sunat bahagia
sambil makan roti buaya
Vito pun tersenyum bangga, tegar, dan lega. Permintaannya yang tertunda sekitar dua tahun terlaksana juga. Sabar itu hadiahnya banyak. Sesampainya di rumah tidak ada tangis. Biusnya masih akan membuat kebal selama 7 jam. Vito ceria dan excited langsung mengeksekusi roti buaya.

Saya dan suami mengundang keluarga besar. Sekalian syukuran ulang tahun Vito yang ke-9. Banyak do'a yang tercurah. Tanpa disangka hampir 100 orang datang. Tamu silih berganti. Bahagia lahir bathin.

Saat malam dan semua keluarga sudah berkumpul, ada kajian singkat dan do'a bersama, ditutup dengan makan nasi tumpeng dan potong kue ulang tahun. Bagi saya dan suami ini adalah best moment di tahun 2018 ini. Janji dan kewajiban sebagai orang tua pada tahap ini sudah tertunaikan. 

Nasi tumpeng spesial
dari Dapur Bunda Nadhif
Edible image cake impian Vito
designed by Vito (hasil searching di Google)
dibuat oleh @dapurpitti
Hadiah Khitan

Vito pernah meminta hadiah khitannya mobil impian Vito, tapi saya dan suami jelaskan bahwa suatu saat nanti Vito punya mobil sendiri, tapi sekarang belum waktunya. Lalu Vito meminta smartphone. Namun, saya dan suami menegaskan bahwa disunat itu bukan karena hadiah. Untungnya Vito mengerti dan tidak memaksa.

Sampai saat ini rezeki yang Vito dapatkan dari acara syukuran khitan beberapa bulan yang lalu akhirnya ditabung. Sebetulnya ayahnya ingin membelikan Vito hadiah khitan smartphone, untuk belajar dan hiburan. Hanya kita menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya.

Saya dan suami menanamkan pada Vito bahwa jika nanti diberikan smartphone itu bukan jadi kepemilikan, Vito hanya memiliki hak guna pakai. Jadi tetap ada rules saat menggunakannya. 

Alhamdulillah semua berjalan baik. Semoga Vito menjadi anak yang tambah sehat, sholeh, bahagia lahir batin dunia akhirat. Allah selalu menyertaimu dan memberkahimu dimanapun Vito berada. Aamiin yra.


Comments

  1. Vito kereeeeen. Kak Asa abis sunat tiap tengah malam kebangun trus nangis deh. Wkwkak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Vito aman dan nyenyak setiap bobo. Wah Kak Asa yang penting sekarang sehat dan tambah hebat. Salam sayang buat kak Asa. :*

      Delete
  2. Huaa vito hebattt inisiatip mengajukan diri. Good boy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, anaknya udah lama minta sebenernya. Alhamdulillah terlaksana juga.

      Delete
  3. Kalau udah dapat smartphone-nya mau song diajakin selfie Vito, hehehe.
    Alhamdulillah, Vito udah sunat ya....emang banyak yang sunat anaknya di usia balita.

    ReplyDelete
  4. wah jadi inget anakku dulu takut banget disunat

    ReplyDelete
  5. Waktu anak aku sunat pengennya di Seno soalnya dapat foto jd moment berharga anak tapi jadinya malah di klinik khitan by pass karena urgent harus buru2 disunat karena ada phimosis jadi cita-cita bundanya mau sunat di seno kandas tapi alhamdulillah sehat. Vito keren deh selamat ya nak satu langkah sunnah sudah dijalani semoga jadi anak sholeh kebanggaan

    ReplyDelete
  6. Wah hebat,,kaka Vito sendiri yang minta disunat, sementara anak anak lainnya biasanya dirayu dulu. Keren nih mba dan suami.

    ReplyDelete
  7. keren dan soleh banget Vito, pengen disunat atas kemauan sendiri.. Btw itu hape nya keren pisan teh, jadi mupeng hehe

    ReplyDelete
  8. Waaaa Vito hebaaat... Raynor belum mau niiiy, hiks. Tunggu siyap ajalah, hihi. Selamat yaa, soleh selaluu

    ReplyDelete
  9. Selamat, Vito! Masuk ke tahap baru nih, sholat udah jangan bolong2, ngaji sampe khatam. Ntar dapet hp baru, foto-foto yang banyak!

    ReplyDelete
  10. Cepet sembuh enggak sih kalau udah segede gini? Aksa mah masih nangis jerit-jerit eung kalau ngobrolin soal sunat.
    Eh, asyik Bang Vito dapet smartphone buat main game eung. Buat belajar ketang nya. :D

    ReplyDelete
  11. Selamat ya abang Vito. Abang Vito pemberani.

    ReplyDelete
  12. Wah hebat ya Vito, selamat sudah disunat. Semoga terkabul nih, dapet hadiah hp Huawei Nova 3i yang keren banget!

    ReplyDelete
  13. Subhanallah Vito, bangganya Bunda Zia, duh saya pun punya anak laki-laki nih, anaknya sih masih plinplan, kadan mau dikhitan kadang nggak, sayanya yang nyantei, tapi orang lainyang riweuh nanya terus kapan dikhitan hehehe

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah Vito sudah sunat. Anak saya juga seusia Vito, Mbak. Kemaren minta sunat, karena pingin dapat hadiah, duuh... akhirnya kujelaskan bahwa kalau mau hadiah tak perlu nunggu sunat, dan kalau sunat jangan berharap hadiah. Hehehe

    ReplyDelete
  15. Vitooo...kamu ciwelable banget sih. Aku juga punya dua anak cowok nih, gimana ya kalau mereka minta khitan?

    ReplyDelete
  16. Wah Vito keren ya bisa dari dia sendiri kemauannya....:)

    ReplyDelete
  17. Wah mas vito hebat nih udah minta dikhitan sendiri. Allhamdulillah anak2ku juga udah dikhitan semua.

    ReplyDelete
  18. Selamat mas Vito, sudah disunat ya. Semoga jadi anak sholeh. Wah, haduahnya keren banget. Huawei nova 3i yang canggih dan menawan. Semoga terwujud, ya 😍

    ReplyDelete
  19. Wuih Vito keren. 2 bocahku belom minta eung. Diajak masih pada takut. Mungkin nanti pas mau ke SD. :D

    ReplyDelete
  20. Bismillah aku juga insyaAlloh besok konsultasi buat sunatan Rayi rencananya jumat siap khitan teh :) semoga sehat2 abang vito kasyep :)

    ReplyDelete
  21. Amay kayak Vito ih.. mau disunat asal dikasih HP. Tapi Amay masih 7 tahun, dan di sini, usia segini biasanya belum banyak yang sunat.

    nanti kalau dia minta HP lagi, aku jawab kayak Mbak Zia aja.. Amay hanya punya hak guna saja, tidak memiliki sepenuhnya, gitu ya, hehe...

    ReplyDelete
  22. Kirain cuma di kampungku aja kalau anak sunat minta smartphone, hahaha. Dulu ponakanku gitu. Tapi ya tetap nabung dulu

    ReplyDelete
  23. baca judulnya aku senyam senyum sendiri hehee memang anak cowo sebegitu tegangnya ya kalau udah waktunya sunat, semoga kesampaian ya mba buat milikin huawei nova 3i nya buat abang

    ReplyDelete
  24. Waaah dibookmarked dulu, pas banget lagi nyiapin si kakak buat sunat :)

    ReplyDelete
  25. Selamaaat ya Vito! Jadi inget waktu abang Bo mau sunat sebelum kita ke NYC

    ReplyDelete
  26. Jarang ya anak yang ngajuin diri buat dikhitan, biasanya sih ortunya yang minta. Selamat ya, Vito! Kamu hebat :)

    ReplyDelete
  27. Barakallah bang Vito, semoga jadi anak shalih kebanggan keluarga. Anakku yg nomor 4 dan 5 mau barengan nih dikhitannya.

    ReplyDelete
  28. biasa anak-anak udah takut deluan ya dengar kata sunat, hebat ih bang Vito :)

    ReplyDelete
  29. anak soleh udah minta sunat sendiri ya. hebat deh kakak

    ReplyDelete
  30. Tentang khitan, biasanya banyak anak yg takut karena omongan2 para orang tua yg lebih ke arah nakut2in. Aku sendiri pernah ngalamin keponakan gak mau di khitan.trus akhirnya minta khitan sendiri mbak..msh model khitan tradisio nal gtu ga pakai model laser...

    Hebat ih kak vito. Berani minta khitan!

    ReplyDelete
  31. Baca ini bagaikan dapat buku petunjuk. Anakku laki juga soalnya Mbak dan berharap punya inisiatif sendiri minta dikhitan. Seneng aja kalau dengar kabar kayak Kak Vito ini. Mau khitan dengan keinginan sendiri. Seakan-akan kalau sakit dinikmatin lah ya karena permintaannya.

    ReplyDelete
  32. Waaah.... Vito uda ngerti aja ya, minta hadiahnya mobil :) Salut juga sama ketegaran Vito ya, yang tidak rewel setelah khitan, semoga Vito sehat selalu ya Mbaaa...

    ReplyDelete
  33. Emang seneng ya mbak, saat anak tiba tiba siap disunat tanpa harus dipaksa. Jadi best moments banget. Selamat Abang vito. Jagoan!

    ReplyDelete
  34. Wah keren ih Vito. Barakallah ya anak sholeh, semoga terus jadi kebanggaan ayah bundanya. Dan semoga terwujud smartphone idamannya

    ReplyDelete
  35. Barakalloh bang Vito, semoga menjadi anak yg sholeh dan pemberani ya. Mengaamiinkan smartphone idamannya.

    ReplyDelete
  36. Ntar share juga ya mba, perasaan Vito saat mendapatkan Hp idamannya.

    ReplyDelete
  37. Anakku juga dikhitan waktu kls 1 SD dan dia minta sendiri. Pas oomnya nawarin dia langsung mengiyakan. Keren deh Vito..selamat ya.

    ReplyDelete
  38. Selamat ya Vito sudah dikhitan semoga semakin menjadi anak yang sholeh cerdas dan membanggakan kedua orang tua

    ReplyDelete
  39. Barokaallah ya Vito, anakku no dua juga baru minta di sunat tahun ini,mb. Alhamdullilah tidak nangis

    ReplyDelete
  40. Yeaayyy Vito anak hebat, udah bisa minta dikhitan sendiri ya. Ini anak lanangku naik kelas 3 juga minta khitan mba. Tergiur oleh hadiah sepeda kalau mau dikhitan soalnya hehehe...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

OTW Sushi: Kedai/Resto Kuliner Jepang dengan Harga Terjangkau dan Bahan Berkualitas

Kuliner Jepang saat ini semakin digandrungi di Indonesia. Kepopulerannya sejalan dengan bertumbuhnya minat terhadap musik (J-pop/ J-rock), anime, dorama, manga, budaya, dan bahasanya. Semua hal yang berbau Jepang di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Bahkan restoran dan cafe saat ini banyak mengusung tema Jepang, menawarkan banyak pilihan makanan dan menghadirkan nuansa Negeri Sakura. Kalau mau buka bisnis, marketnya juga ternyata cukup luas di berbagai kalangan.  Kembali lagi bahas seputar kuliner Jepang, saya mau kasih rekomendasi salah satu kedai/ resto Jepang favorit saya sejak 2015-an, namanya OTW Sushi. 

Sosialisasi Literasi Media Digital

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai literasi media, mari kita simak apa definisinya secara umum, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media (Livingstone, 2004). Saat kita perlu memahami lebih dalam mengenai literasi media khususnya yang berbasis digital. Terlebih generasi muda kita sudah sangat dekat dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Sebagai orang tua tentu kita tidak boleh ketinggalan atau kehilangan langkah kita dalam mengikuti perkembangan zaman. Anak harus tetap dalam pengawasan dan pendampingan kita dimana pun kita berada.

Buah sebagai Camilan Sehat

sumber gambar Membiasakan pola hidup sehat salah satunya adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang kita konsumsi. Hal yang sederhana dan enak untuk memulai hidup sehat bisa dengan camilan buah segar. Buah-buahan memberikan banyak manfaat pada kesehatan tubuh. Kita bisa membuat berbagai camilan sehat yang berbahan buah-buahan. Tahukah bahwa orang yang makan lebih banyak buah dan sayur memiliki penurunan risiko penyakit kronis? Buah-buahan dapat memberikan nutrisi penting bagi pemeliharaan tubuh.