Sore sepulang sekolah Vito langsung bertanya dan berbisik di telinga saya, "Bunda, aku mau disunat, boleh?" Jujur saya kaget, karena memang belum pernah membahas masalah ini. Belum juga sharing bab khitan dengan Vito secara detail, baru menjelaskan selintas saja bahwa laki-laki wajib disunat. Sepertinya sudah masuk pelajaran diniyah di sekolah yang memotivasi Vito untuk dikhitan.
Setiap ada teman atau saudara yang dikhitan, Vito selalu cuek, jadi cukup surprise dengan permintaannya kali ini. Saya itu let-it-flow banget orangnya terutama masalah perkembangan anak, maksudnya saya percaya untuk beberapa tahapan perkembangan anak itu pasti ada waktunya. Sama halnya seperti khitan ini, saya memang tidak jauh-jauh hari membicarakan hal ini kepada Vito apalagi sampai memaksakan. Saya inginnya Vito setidaknya ada kesadaran saat meminta khitan dan bisa mengerti.
Saat itu usia Vito 7 tahun, sudah naik ke kelas 2 SD. Memang jika dilihat dari lingkungan sekolah, sudah banyak yang khitan sejak TK. Di kelasnya hanya beberapa orang saja yang belum, termasuk Vito. Hmmm... Seputar khitan ini memang belum saya bahas panjang lebar, Vito sekadar tahu bahwa sunat itu diharuskan untuk laki-laki. That's it! Pemahamannya belum jauh. Nah, disaat Vito meminta, Vito pun mulai banyak bertanya, "Kenapa harus disunat? Kenapa hanya laki-laki? Disunat itu biar apa?" dan segambreng pertanyaan lainnya.
Apa Itu Khitan?
Dalam dunia medis istilah yang umum dipakai adalah sirkumsisi. Saya jelaskan bahwa khitan adalah proses pembersihan kulit pada ujung kepala penis. Saya tidak mengubah nama alat vital laki-laki dengan sebutan "burung" atau sebagainya. Bagi saya usia Vito sudah cukup untuk mengenal nama alat vital manusia yang sebenarnya. Bahkan sejak dulu saya tidak mengganti dengan nama lain saat menyebut alat kelamin.
Saya menerangkan dengan baik sesuai dengan rentang usianya. Saya jelaskan kepada Vito dari sisi medis dan agama. Saat kasih tau juga proses khitan dimulai dengan anestesi (bius) lokal, biar kebal jadi tidak akan sakit. Vito sudah sangat paham.
Saat pertama kali Vito meminta, saya dan suami tidak langsung mengiyakan, kebanyakan orang tua akan gerak cepat daftar khitan pada saat anaknya meminta. Saya lebih memilih memberikan pengertian terlebih dahulu kepada Vito. Bukan hanya siap secara mental, saya juga harus siap secara finansial.
Khitan ini bukan perlombaan siapa yang paling cepat atau siapa yang paling muda. Walaupun sebenarnya lebih cepat memang lebih baik. Bahkan khitan ini bisa dilakukan sejak anak usia 2 hari setelah lahir. Semakin besar anak maka biasanya semakin kompleks. Untuk saya pribadi ini tentang kesiapan si anak. Mengapa saya menunggu sampai anak siap?
- Anak sudah mengerti tentang pentingnya khitan.
- Anak akan lebih kuat.
- Jika ada keluahan, anak akan bisa berkomunikasi dengan baik.
- Anak lebih kooperatif.
- Anak bisa pulih lebih cepat.
Dari pengalaman yang sudah-sudah, kadang saya kasihan melihat batita atau bayi yang dikhitan di usia yang belum siap, mereka cranky dan terus menangis. Pada beberapa kasus memang khitan itu harus segera. Jadi saya tidak punya hak untuk berkata 'kasihan atau tidak tega'. Kembali lagi, berapapun usianya ketika memang si anak diharuskan atau sudah siap dikhitan dengan berbagai konsidi dan alasan, semua kembali kepada penanganan terbaik.
Daftar Khitan
Untuk Vito, alhamdulillah selama ini memang tidak ada keluhan, jadi saya menunggu anaknya siap terlebih dahulu. Saya dan suami adalah tipikal yang memang segala sesuatu harus direncanakan, termasuk urusan khitan. Tidak ada cerita dadakan pokoknya. Saat Vito sudah merasa siap, saya masih memberi pengertian bahwa perlu waktu untuk mempersiapkan semuanya. Tibalah di awal 2018 suami merencanakan untuk mengkhitan Vito saat ulang tahunnya yang ke-9.
Karna musim liburan anak yang daftar khitan lumayan banyak |
Hari itu tepat dua hari sebelum Vito berulang tahun yang ke-9. Sesuai dengan janji saya dan suami, saya langsung membawa Vito ke klinik khitan untuk daftar. Atas kecanggihan teknologi sekarang proses pendaftaran bisa lebih cepat dengan sistem online. Alhamdulillah proses pendaftaran lancar, lalu Vito check-up dulu apakah bisa dilakukan khitan atau tidak. Pemeriksaan kesehatan ini penting, diperiksa fisik dan penisnya, khawatir ada kendala atau penyakit yang tidak diketahui. Setelah pemeriksaan, Vito dinyatakan bisa dikhitan. Sebagai catatan ada beberapa masalah khitan yang tidak bisa langsung diambil tindakan, seperti obesitas atau ABK, diwajibkan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis.
Detik-detik saat Vito sedang dikhitan |
Suasana ruang tunggu di klinik khitan |
Sambil menunggu, petugas menerangkan tentang teknik perawatan dan segala informasi yang dibutuhkan. Selang beberapa menit, terdengar dari pengeras suara bahwa anak kami telah selesai dan akan keluar dari pintu VIP 2. Saat Vito keluar dari pintu, saya dan suami menyambutnya dengan penuh haru, sudah pasti saya yang baper ini tidak bisa menahan tangis bahagia yang akhirnya pecah juga. Alhamdulillah Vito sudah dikhitan.
Alhamdulillah pengantin sunat bahagia sambil makan roti buaya |
Saya dan suami mengundang keluarga besar. Sekalian syukuran ulang tahun Vito yang ke-9. Banyak do'a yang tercurah. Tanpa disangka hampir 100 orang datang. Tamu silih berganti. Bahagia lahir bathin.
Saat malam dan semua keluarga sudah berkumpul, ada kajian singkat dan do'a bersama, ditutup dengan makan nasi tumpeng dan potong kue ulang tahun. Bagi saya dan suami ini adalah best moment di tahun 2018 ini. Janji dan kewajiban sebagai orang tua pada tahap ini sudah tertunaikan.
Nasi tumpeng spesial dari Dapur Bunda Nadhif |
Edible image cake impian Vito designed by Vito (hasil searching di Google) dibuat oleh @dapurpitti |
Vito pernah meminta hadiah khitannya mobil impian Vito, tapi saya dan suami jelaskan bahwa suatu saat nanti Vito punya mobil sendiri, tapi sekarang belum waktunya. Lalu Vito meminta smartphone. Namun, saya dan suami menegaskan bahwa disunat itu bukan karena hadiah. Untungnya Vito mengerti dan tidak memaksa.
Sampai saat ini rezeki yang Vito dapatkan dari acara syukuran khitan beberapa bulan yang lalu akhirnya ditabung. Sebetulnya ayahnya ingin membelikan Vito hadiah khitan smartphone, untuk belajar dan hiburan. Hanya kita menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya.
Alhamdulillah semua berjalan baik. Semoga Vito menjadi anak yang tambah sehat, sholeh, bahagia lahir batin dunia akhirat. Allah selalu menyertaimu dan memberkahimu dimanapun Vito berada. Aamiin yra.
Vito kereeeeen. Kak Asa abis sunat tiap tengah malam kebangun trus nangis deh. Wkwkak
ReplyDeleteAlhamdulillah Vito aman dan nyenyak setiap bobo. Wah Kak Asa yang penting sekarang sehat dan tambah hebat. Salam sayang buat kak Asa. :*
DeleteHuaa vito hebattt inisiatip mengajukan diri. Good boy
ReplyDeleteIyaaa, anaknya udah lama minta sebenernya. Alhamdulillah terlaksana juga.
DeleteKalau udah dapat smartphone-nya mau song diajakin selfie Vito, hehehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Vito udah sunat ya....emang banyak yang sunat anaknya di usia balita.
wah jadi inget anakku dulu takut banget disunat
ReplyDeleteWaktu anak aku sunat pengennya di Seno soalnya dapat foto jd moment berharga anak tapi jadinya malah di klinik khitan by pass karena urgent harus buru2 disunat karena ada phimosis jadi cita-cita bundanya mau sunat di seno kandas tapi alhamdulillah sehat. Vito keren deh selamat ya nak satu langkah sunnah sudah dijalani semoga jadi anak sholeh kebanggaan
ReplyDeleteWah hebat,,kaka Vito sendiri yang minta disunat, sementara anak anak lainnya biasanya dirayu dulu. Keren nih mba dan suami.
ReplyDeletekeren dan soleh banget Vito, pengen disunat atas kemauan sendiri.. Btw itu hape nya keren pisan teh, jadi mupeng hehe
ReplyDeleteWaaaa Vito hebaaat... Raynor belum mau niiiy, hiks. Tunggu siyap ajalah, hihi. Selamat yaa, soleh selaluu
ReplyDeleteSelamat, Vito! Masuk ke tahap baru nih, sholat udah jangan bolong2, ngaji sampe khatam. Ntar dapet hp baru, foto-foto yang banyak!
ReplyDeleteCepet sembuh enggak sih kalau udah segede gini? Aksa mah masih nangis jerit-jerit eung kalau ngobrolin soal sunat.
ReplyDeleteEh, asyik Bang Vito dapet smartphone buat main game eung. Buat belajar ketang nya. :D
Selamat ya abang Vito. Abang Vito pemberani.
ReplyDeleteWah hebat ya Vito, selamat sudah disunat. Semoga terkabul nih, dapet hadiah hp Huawei Nova 3i yang keren banget!
ReplyDeleteSubhanallah Vito, bangganya Bunda Zia, duh saya pun punya anak laki-laki nih, anaknya sih masih plinplan, kadan mau dikhitan kadang nggak, sayanya yang nyantei, tapi orang lainyang riweuh nanya terus kapan dikhitan hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah Vito sudah sunat. Anak saya juga seusia Vito, Mbak. Kemaren minta sunat, karena pingin dapat hadiah, duuh... akhirnya kujelaskan bahwa kalau mau hadiah tak perlu nunggu sunat, dan kalau sunat jangan berharap hadiah. Hehehe
ReplyDeleteVitooo...kamu ciwelable banget sih. Aku juga punya dua anak cowok nih, gimana ya kalau mereka minta khitan?
ReplyDeleteWah Vito keren ya bisa dari dia sendiri kemauannya....:)
ReplyDeleteWah mas vito hebat nih udah minta dikhitan sendiri. Allhamdulillah anak2ku juga udah dikhitan semua.
ReplyDeleteSelamat mas Vito, sudah disunat ya. Semoga jadi anak sholeh. Wah, haduahnya keren banget. Huawei nova 3i yang canggih dan menawan. Semoga terwujud, ya 😍
ReplyDeleteWuih Vito keren. 2 bocahku belom minta eung. Diajak masih pada takut. Mungkin nanti pas mau ke SD. :D
ReplyDeleteBismillah aku juga insyaAlloh besok konsultasi buat sunatan Rayi rencananya jumat siap khitan teh :) semoga sehat2 abang vito kasyep :)
ReplyDeleteAmay kayak Vito ih.. mau disunat asal dikasih HP. Tapi Amay masih 7 tahun, dan di sini, usia segini biasanya belum banyak yang sunat.
ReplyDeletenanti kalau dia minta HP lagi, aku jawab kayak Mbak Zia aja.. Amay hanya punya hak guna saja, tidak memiliki sepenuhnya, gitu ya, hehe...
Kirain cuma di kampungku aja kalau anak sunat minta smartphone, hahaha. Dulu ponakanku gitu. Tapi ya tetap nabung dulu
ReplyDeletebaca judulnya aku senyam senyum sendiri hehee memang anak cowo sebegitu tegangnya ya kalau udah waktunya sunat, semoga kesampaian ya mba buat milikin huawei nova 3i nya buat abang
ReplyDeleteWaaah dibookmarked dulu, pas banget lagi nyiapin si kakak buat sunat :)
ReplyDeleteSelamaaat ya Vito! Jadi inget waktu abang Bo mau sunat sebelum kita ke NYC
ReplyDeleteJarang ya anak yang ngajuin diri buat dikhitan, biasanya sih ortunya yang minta. Selamat ya, Vito! Kamu hebat :)
ReplyDeleteBarakallah bang Vito, semoga jadi anak shalih kebanggan keluarga. Anakku yg nomor 4 dan 5 mau barengan nih dikhitannya.
ReplyDeletebiasa anak-anak udah takut deluan ya dengar kata sunat, hebat ih bang Vito :)
ReplyDeleteanak soleh udah minta sunat sendiri ya. hebat deh kakak
ReplyDeleteTentang khitan, biasanya banyak anak yg takut karena omongan2 para orang tua yg lebih ke arah nakut2in. Aku sendiri pernah ngalamin keponakan gak mau di khitan.trus akhirnya minta khitan sendiri mbak..msh model khitan tradisio nal gtu ga pakai model laser...
ReplyDeleteHebat ih kak vito. Berani minta khitan!
Baca ini bagaikan dapat buku petunjuk. Anakku laki juga soalnya Mbak dan berharap punya inisiatif sendiri minta dikhitan. Seneng aja kalau dengar kabar kayak Kak Vito ini. Mau khitan dengan keinginan sendiri. Seakan-akan kalau sakit dinikmatin lah ya karena permintaannya.
ReplyDeleteWaaah.... Vito uda ngerti aja ya, minta hadiahnya mobil :) Salut juga sama ketegaran Vito ya, yang tidak rewel setelah khitan, semoga Vito sehat selalu ya Mbaaa...
ReplyDeleteEmang seneng ya mbak, saat anak tiba tiba siap disunat tanpa harus dipaksa. Jadi best moments banget. Selamat Abang vito. Jagoan!
ReplyDeleteWah keren ih Vito. Barakallah ya anak sholeh, semoga terus jadi kebanggaan ayah bundanya. Dan semoga terwujud smartphone idamannya
ReplyDeleteBarakalloh bang Vito, semoga menjadi anak yg sholeh dan pemberani ya. Mengaamiinkan smartphone idamannya.
ReplyDeleteNtar share juga ya mba, perasaan Vito saat mendapatkan Hp idamannya.
ReplyDeleteAnakku juga dikhitan waktu kls 1 SD dan dia minta sendiri. Pas oomnya nawarin dia langsung mengiyakan. Keren deh Vito..selamat ya.
ReplyDeleteSelamat ya Vito sudah dikhitan semoga semakin menjadi anak yang sholeh cerdas dan membanggakan kedua orang tua
ReplyDeleteBarokaallah ya Vito, anakku no dua juga baru minta di sunat tahun ini,mb. Alhamdullilah tidak nangis
ReplyDeleteYeaayyy Vito anak hebat, udah bisa minta dikhitan sendiri ya. Ini anak lanangku naik kelas 3 juga minta khitan mba. Tergiur oleh hadiah sepeda kalau mau dikhitan soalnya hehehe...
ReplyDelete