Skip to main content

Memberikan Edukasi Bukan Sekadar Paham #TularNalar

Apa kabar pendidikan di masa pandemi? Saat ini hampir semua pembelajaran beralih ke daring. Di sini kecepatan informasi sangat mudah menyebar. Disamping kita bisa mengakses ilmu pengetahuan secara luas, di lini masa juga banyak tersebar berita hoax yang belum tentu kebenarannya. 

Hoax adalah informasi yangg sangat berbahaya, apalagi jika ditelan bulat-bulat. Tugas kita adalah mengedukasi agar pengguna internet tidak "tersesat".

Hubungan antara edukasi dan platform di media internet saat ini sudah tidak bisa dipisahkan apalagi di masa pandemi seperti serkarang ini.

Hmmm.. Sepertinya ada secercah titik cerah, karena baru-baru ini telah diluncurkan situs edukasi bernama tularnal.id yang bisa membantu para pelajar, pendidik, dan masyarakat pengguna internet.

Apa Sih TULAR NALAR ini?

Yuk, kenalan dengan Tular Nalar. Ini adalah sebuah program yang diprakarsai oleh MAARIF Instute, Mafindo, Love Frankie, dan didukung oleh Google.org. Inisiatif ini berfokus pada penyediaan kurikulum pembalajaran daring tentang bagaimana berpikir kritis dan seputar literasi media untuk membangun ketahanan diri masyarakat Indonesia, khususnya terhadap intoleransi, berita palsu, dan ujaran kebencian.

Launching Website tularnalar.id

Pada Kamis, 4 Maret 2021 baru saja diluncurkan website edukasi tularnalar.id. konferensi dan peresmiannya dilaksanakan secara virtual. Dengan teknologi VR yang memberikan pengalaman audiens dengan cara yang unik dan seru. 


Acara peresmian dibuka dan dipandu oleh pembawa acara. Telah hadi beberapa narasumber, diantaranya 
Direktur Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, Abdul Rohim Ghazali dari Maarif Institute, Putri Alam dari Google Indonesia, dan Santi Indra Astuti dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Abdul Rohim Ghazali dari Maarif Institute mengatakan, bahwa hoaks dan informasi salah pada akhirnya akan menjadi destruksif bagi hidup orang-orang. Hal ini memengaruhi kritisnya pemikiran masyarakat. 


Putri Alam dari Google Indonesia sangat antusias dan menyambut baik peluncuran situs Tular Nalar karena berita yang tersebear di Internet ini perlu ada screening. 
Direktur Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan memiliki harapan dengan hadirnya platform ini dapat jadi pembelajaran dan menciptakan masyarakat yang tahu serta tanggap terhadap informasi hoaks.
Santi Indra Astuti dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengatakan bahwa menyelesaikan masalah-masalah terkait hoaks atau bahkan ujaran kebencian harus melalui pendekatan menyeluruh dan edukasi yang jelas. Tular Nalar hadir untuk menawarkan program sampai yang mengedukasi.

Tular Nalar, Bukan Sekadar Paham

Penyebaran informasi hoax di Indonesia ini sudah sangat serius dan menjadi masalah besar. Bahkan dengan perkembangan informasi teknologi digital melalui platform sosial media menjadi PR utama kita. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita mengendalikannya?

Dengan hadirnya Tular Nalar dan komitmennya, semoga mampu menghadirkan materi pembelajaran untuk penggunanya. Dengan Tular Nalar diharapkan kita mampu berpikir kritis dan dapat menyaring mana info yang benar dan salah. 

Era masyarakat digital ini sangat rentan dengan informasi hoax, berita tidak benar, misinformasi, bahkan hate speech karena terbatasnya media dan minimnya kemampuan kita dalam memeriksa sumber berita yang ada. Selain itu faktor kesadaran pun menjadi hal yang signifikan dalam menerima sebuah berita.

Apa fungsi Tular Nalar? 

Tular Nalar diciptakan untuk membantu masyarakat digital baik pelajar, pengajar, bahkan umum meredam laju infodemik yang beredar dan mungkin viral di lini media masa.

Tular Nalar ini hadir dalam bentuk portal dan media pembelajaran online yang dilengkapi dengan materi yang dapat membantu kita bagaimana cara berpikir kritis. Hal ini diharapkan kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 


Materi Pembelajaran Tular Nalar

Materi pembelajaran yang diberikan Tular Nalar mencakup beragam topik, antara lain; pemahaman etika di media sosial, cara menghadapi hoax, dan cara menyikapi isu-isu yang berpotensi menimbulkan perpecahan khususnya yang dekat dengan SARA. Tular Nalar tentunya bisa diakses oleh siapa pun, seperti pelajar, mahasiswa, guru, dosen, atau bahkan masyarakat umum.

Melalui materi pembelajaran online diharapkan kita bisa mencari tahu mulai dari informasi positif/ negatif yang tersebar, tangguh melawan hoax, dan masih banyak lagi. Semoga Tular Nalar bisa membantu meningkatkan literasi digital, sambil menghadirkan konten positif. 


 #tularnalar #bukansekadarpaham 


Comments

  1. Bagus banget Tular Nalar ini, mengajak masyarakat berpikir kritis. Banyak masyarakat kita yang literasinya kurang sehingga ketika mendapat informasi langsung ditelan mentah, padahal sumber webnya tak bisa dipertanggungjawabkan.

    Hadirnya Tular Nalar semoga memberikan pencerahan terhadap siapa saja agar tidak salah informasi

    ReplyDelete
  2. hoaks dan informasi salah pada akhirnya akan menjadi destruksif bagi hidup orang-orang. Hal ini memengaruhi kritisnya pemikiran masyarakat

    Tular Nalar ini pentiing banget, utk bisa mengedukasi masyarakat ya Mbaaa

    ReplyDelete
  3. Kadang bukannya masyarakat gak tau banyak hoax, tapi rasa kepo, mudah percaya dan males untuk cari tahu informasi lanjutan mengenai hal ini yang suka masih ditelen mentah2 semua berita dan kabar buruk seolah dinikmati

    ReplyDelete
  4. Bagus nih, dengan adanya website seperti ini juga membantu menghlau hoaks ya mba. Informasi yang diberikan pun tepat dan informatif

    ReplyDelete
  5. keren nih..
    hadirnya tular nalar bisa membantu kita untuk menangkal hoaks ya mba..

    ReplyDelete
  6. Orang-orang bisa termakan berita hoax karena kemalasan mereka mencari informasi sebenarnya. Semoga dengan adanya Tular Nalar semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan mampu memerangi hoax, ya, Mbak.

    ReplyDelete
  7. Memang seharusnya semakin berhati-hati di zaman serba banyak sumber informasi ini. Jangan semua hal langsung ditelam netah-mentah. Jadi mudah terpengaruh hoax

    ReplyDelete
  8. Wah bagus sekali dengan adanya Tular Nalar ini pelajar pun bisa mendapatkan informasi yang benar, dan tidak lagi terpengaruh berita hoax

    ReplyDelete
  9. Literasi digital itu penting banget, semoga dengan adanya Tular Nalar ini pelajar dan masyarakat kita makin menyadari pentingnya etika dan literasi digital...

    ReplyDelete
  10. bener banget ni mbak, critical thinking penting banget supaya bisa menyaring hoax ya, peka gitu untuk kritis dan menyaring mana info yang benar dan salah..

    ReplyDelete
  11. Woah, keren banget ini aplikasinya. Semoga tersosialisai dengan luas sehingga masyarakat bisa tau dan bisa mengecek kebenaran berita yang didapat.
    Cek ricek sebelum sharing!

    ReplyDelete
  12. bagus banget yaa tular nalar ini. Semoga dengan kehadirannya, bisa melatih masyarakat untuk bisa membedakan mana berita valid dan mana berita hoax

    ReplyDelete
  13. Aku pikir apa gitu tular nalar ternyata program untuk menyediakan kurikulum pembelajaran ya. Bagus banget ini dipakai apalag isekarang masih belajar daring ya

    ReplyDelete
  14. bagus nih situsnya untuk masyarakat kita yang sering telen mentah2 setiap berita di media. Thanks for sharing mbak.

    ReplyDelete
  15. Jadi kalau ada sebuah berita yang kita terima, bisa kita cek dan ricek lagi di web tular nalar kah, teh?
    Perlu banget banyak baca niih...agar gak terjebak dalam lingkaran sesat.

    ReplyDelete
  16. iya niihhh... kita sebaiknya juga terlibat dan memberikan kontribusi yaa agar nggak semakin bikin masyarakat tersesat akan pemberitaan yang buruk dan hoax

    ReplyDelete
  17. Wah keren ya TularNalar ini. Keluargaku nih kudu tahu. Huhu mereka hobi banget deh share2 berita hoax. Aku yang benerin, mereka pasti ngeles. Tapi kalo sumbernya TularNalar, mereka mungkin bisa percaya.

    ReplyDelete
  18. keren ini mbak konsep belajarnya. benar mbak tular nalar itu salah satu metode yang bagus ini ya agartak sekadar paham tapi juga mendalam

    ReplyDelete
  19. Keren ya mba, makin banyak platform untuk belajar secara online buatan anak negeri jadi semakin banyak pilihan.

    ReplyDelete
  20. Intinya itu saring sebelum sharing karena apa yang sudah keluar dari lisan, jari atau apalah namanya sudah menjadi milik orang lain yang tak bisa ditarik

    ReplyDelete
  21. Pas baru baca judul tadi dan ada kata tular,mikirnya malah ini tentang COVID-19. Hehehe. Ternyata ini tuh salah satu konsep/metode pelajaran yaa, Zia...

    ReplyDelete
  22. Bahayanya itu kalau hoak sampai ke pembaca atau masyarakat yang kurang paham dan menelan mentah-mentah hoak seperti para manula, para masyarakat yang kurang wawasan dan ini efeknya yang berbahaya sekali

    ReplyDelete
  23. suatu kebanggaan banget pasti ya Mbak, bisa hadir di acara launching virtual Tular Nalar ini, secara edukasi tentang HOAX ini emang harus digaungkan, karena bisa jadi urgensi apalagi di saat sekarang ini ya semua serba berpaku pada internet. Miris sih, masih banyaak orang yang suka forward berita hoax tanpa riset dulu kebenarannya. huhuh.
    semoga dengan adanya Tular Nalar ini semuaa bisa jadi mendapatkan manfaatnya ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

OTW Sushi: Kedai/Resto Kuliner Jepang dengan Harga Terjangkau dan Bahan Berkualitas

Kuliner Jepang saat ini semakin digandrungi di Indonesia. Kepopulerannya sejalan dengan bertumbuhnya minat terhadap musik (J-pop/ J-rock), anime, dorama, manga, budaya, dan bahasanya. Semua hal yang berbau Jepang di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Bahkan restoran dan cafe saat ini banyak mengusung tema Jepang, menawarkan banyak pilihan makanan dan menghadirkan nuansa Negeri Sakura. Kalau mau buka bisnis, marketnya juga ternyata cukup luas di berbagai kalangan.  Kembali lagi bahas seputar kuliner Jepang, saya mau kasih rekomendasi salah satu kedai/ resto Jepang favorit saya sejak 2015-an, namanya OTW Sushi. 

Sosialisasi Literasi Media Digital

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai literasi media, mari kita simak apa definisinya secara umum, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media (Livingstone, 2004). Saat kita perlu memahami lebih dalam mengenai literasi media khususnya yang berbasis digital. Terlebih generasi muda kita sudah sangat dekat dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Sebagai orang tua tentu kita tidak boleh ketinggalan atau kehilangan langkah kita dalam mengikuti perkembangan zaman. Anak harus tetap dalam pengawasan dan pendampingan kita dimana pun kita berada.

Buah sebagai Camilan Sehat

sumber gambar Membiasakan pola hidup sehat salah satunya adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang kita konsumsi. Hal yang sederhana dan enak untuk memulai hidup sehat bisa dengan camilan buah segar. Buah-buahan memberikan banyak manfaat pada kesehatan tubuh. Kita bisa membuat berbagai camilan sehat yang berbahan buah-buahan. Tahukah bahwa orang yang makan lebih banyak buah dan sayur memiliki penurunan risiko penyakit kronis? Buah-buahan dapat memberikan nutrisi penting bagi pemeliharaan tubuh.