Skip to main content

Menghindari Plagiarisme dengan Teknik Parafrasa


Karya tulis merupakan buah dari ungkapan emosi, pemikiran, ide, atau gagasan. Setiap penulis memiliki hak intelektualitasnya masing-masing. Dalam sebuah karya baik dalam bentuk buku, kumpulan cerita pendek, karangan, artikel berita, karya sastra, karya ilmiah, atau bentuk tulisan lainnya tentu memiliki hak cipta.

Baru-baru ini jagat maya dan media sosial diramaikan oleh kasus plagiarisme. Menurut KBBI, plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Sedangkan kata dasarnya berasal dari kata plagiat yang memiliki arti pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. 

Ya! Plagiarisme ini jelas mencoreng dunia literasi kita. Saya sangat tertarik dengan salah satu tulisan teman saya dengan judul Kasus Plagiasi: Menodai Literasi oleh Siti Nurjannah, ini menjadi inspirasi saya kali ini untuk mengangkat tema seputar plagiarisme. Namun, kali ini saya bukan ingin menyoroti kasus yang sedang terjadi atau viral, malah saya ingin mengajak semua untuk bagaimana kita bisa berkarya melalui tulisan inspiratif tanpa memplagiat karya orang lain. 

Sebagai seorang blogger yang masih belajar, saya sering melakukan riset dari berbagai tulisan dan artikel baik dari buku maupun internet dengan sumber terpercaya. Saya sering mengutip quote atau ungkapan seperti dari penulis atau sumber lain. Mengutip sebuah pernyataan atau ungkapan tentu tidak dengan menyalin begitu saja secara seloroh, di sini saya harus punya etika. Pada saat menambahkan materi tulisan yang saya ambil dari sumber lain maka saya harus memberikan keterangan dalam tulisan saya dengan menyebutkan sumbernya. Teknik ini dikenal dengan paraphrase atau parafrasa. Teknik parafrasa ini adalah sebuah cara untuk memperkuat tulisan kita dan menjadikannya lebih berisi namun tetap sesuai aturan. 

Parafrasa salah satu cara dan teknik menulis untuk menghindari plagiarisme. Ada beberapa tenik parafrasa antara lain; mengutip, meringkas, atau meyimpulkan. Namun, melakukan parafrase itu tidak sembarangan, kita diperbolehkan untuk meminjam ide dan gagasan tanpa merubah makna sebenarnya dari pesan yang penulis sampaikan melalui tulisannya. 

Dalam Cambridge Dictionary, paraphrase memiliki arti 'to repeat something written or spoken using different words, often in a humorous form or in a simpler and shorter form that makes the original meaning clearer'. Ini adalah salah satu cara mengekspresikan apa yang telah ditulis dan dikatakan oleh penulis yang bisa kita tulis kembali dengan menggunakan kata lain dengan tujuan membuat ungkapan tersebut lebih jelas dan mudah dimengerti, tanpa merubah makna yang sebenarnya. Namun, apabila dalam bentuk lain dengan hasil pemikiran sendiri, namun maksud dan tujuannya sama tentu ini tidak termasuk ke dalam parafrase apabila ditulis dengan ungkapan yang berbeda. 

Berikut ini adalah tips membuat parafrasa;
  • Gunakan sinonim / kata yang bermakna sama
  • Gunakan kalimat efektif / tidak majemuk
  • Ubah kalimat aktif menjadi pasif 
  • Ubah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau sebaliknya
  • Gunakan ungkapan yang sepadan, bisa dengan idiom
  • Gunakan kata ganti orang apabila diperlukan

Semoga kita bisa menjadi penulis yang cerdas dalam berkarya. Bangkitkan semangat literasi dan stop plagiarism!


Comments

  1. Wah makasih ya Teh informasi dan tipsnya 👌 semoga kita tetap bisa berkarya lebih baik lagi aamiin 😍

    ReplyDelete
  2. wah makasih teh udh sharing ilmunya, kadang suka sebel ya kalo udh nemuin plagiat, hih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan senang hati. Iya sebisa mungkin kita tidak menjiplak ya.

      Delete
  3. Iya setujunlah.. Sy jg suka mencantumkan quote di blog, walau satu kalimat ttp aja ditulis siapa sumbernya... Karena mmg itu bukan karya atau ide kita :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang satu quote itu malah bisa berkembang jadi inspirasi ya, teh.

      Delete
  4. Aih, makasih tipsnya... Ini kayanya pernah dibahas di pelajaran sekolah ya? Tapi udah lupa kalau ga diingetin mah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, iya ada di pelajaran Bahasa Indonesia. Hehehe

      Delete
  5. informasi yang sangat aku butuhkan, thankyou teh sharingnya ya

    ReplyDelete
  6. Paraphrasing is really helpful in ensuring we are not copying others' works

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, it is. Definitely I prefer paraphrasing as well .

      Delete
  7. parafrase, saya menjadi tercerahkan.
    di dunia blogger, plagiarisme sudah menjadi jamak. Sepertinya susah untuk dihapus, karena semua berburu GA atau dolar tanpa mengindahkan etika.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Plagiarisme ini memang sulit untuk dihapus. Ya, semoga bukan hanya mengejar konten tapi juga bisa mengindahkan etikanya.

      Delete
  8. I have been using paraphrasing technique since the university. Dan memang tidak mudah.. tapi lama-lama biasaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba Indah, it's simple but ain't easy as well. Aku juga lama-lama biasa.

      Delete
  9. Saya sering banget pakai sinonim/kata yang bermakna sama itu. Kalau yang susah sih bikin kalimat efektif. Duh saya mah ribet orangnya wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama kaka, saya juga begitu cari persamaan dan padanan kata yang paling pas. Iyaaaaa toss kita. hahaha

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

OTW Sushi: Kedai/Resto Kuliner Jepang dengan Harga Terjangkau dan Bahan Berkualitas

Kuliner Jepang saat ini semakin digandrungi di Indonesia. Kepopulerannya sejalan dengan bertumbuhnya minat terhadap musik (J-pop/ J-rock), anime, dorama, manga, budaya, dan bahasanya. Semua hal yang berbau Jepang di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Bahkan restoran dan cafe saat ini banyak mengusung tema Jepang, menawarkan banyak pilihan makanan dan menghadirkan nuansa Negeri Sakura. Kalau mau buka bisnis, marketnya juga ternyata cukup luas di berbagai kalangan.  Kembali lagi bahas seputar kuliner Jepang, saya mau kasih rekomendasi salah satu kedai/ resto Jepang favorit saya sejak 2015-an, namanya OTW Sushi. 

Sosialisasi Literasi Media Digital

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai literasi media, mari kita simak apa definisinya secara umum, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media (Livingstone, 2004). Saat kita perlu memahami lebih dalam mengenai literasi media khususnya yang berbasis digital. Terlebih generasi muda kita sudah sangat dekat dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Sebagai orang tua tentu kita tidak boleh ketinggalan atau kehilangan langkah kita dalam mengikuti perkembangan zaman. Anak harus tetap dalam pengawasan dan pendampingan kita dimana pun kita berada.

Buah sebagai Camilan Sehat

sumber gambar Membiasakan pola hidup sehat salah satunya adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang kita konsumsi. Hal yang sederhana dan enak untuk memulai hidup sehat bisa dengan camilan buah segar. Buah-buahan memberikan banyak manfaat pada kesehatan tubuh. Kita bisa membuat berbagai camilan sehat yang berbahan buah-buahan. Tahukah bahwa orang yang makan lebih banyak buah dan sayur memiliki penurunan risiko penyakit kronis? Buah-buahan dapat memberikan nutrisi penting bagi pemeliharaan tubuh.