Skip to main content

Menjadi Seorang Blogger


Saya mengenal blog sejak 2005, masih sebatas pembaca karena saya memang gemar membaca dan berselancar di dunia maya. Saya juga senang menulis, namun masih seputar fiksi, puisi, dan diary, semua saya tulis di file komputer dan buku harian. Internet menjadi teman kesehrian saya dan akhirnya saya pun memutuskan membuat blog pada tahun 2006, 11 tahun yang lalu saat saya masih duduk di bangku kuliah. 

Bagi saya blog adalah jurnal pribadi maya, awalnya saya masih menulis seputar curhatan umum, opini publik, dan karya sastra. Saya menulis di www.zeelhouette.com dengan bahasa Inggris (karena kebetulan kuliah di jurusan Bahasa, dimaksudkan untuk melatih kemampuan / media belajar menulis dalam bahasa Inggris). Selama 7 tahun saya menulis tidak serius, update pun jarang, dulu saya masih menggunakan free hosting. Namun, tahun 2013 saya mulai serius dan merubahnya menjadi private domain, kemudian membuat blog ke dua khusus berbahasa Indonesia www.ruangbacadantulis.com di tahun 2014.

"Apa sih blogger?" 

Masih banyak orang yang bertanya seputar blog atau blogger. Ketika saya gambarkan tentang website baru lah beberapa orang mulai mengerti. Namun secara pemahaman saya, blog adalah semacam website personal yang ditulis berdasarkan cerita, pengalaman, ulasan, opini, dan review si penulis isinya bisa beragam seperti tentang keluarga, kecantikan, kehamilan, buku, traveling, gaya hidup, teknologi, pendidikan, fiksi, dan masih banyak lagi. Kebanyakan blog-post ditulis dari sudut pandang penulis. Nah, penulis blog itulah yang disebut sebagai blogger.

"Memang bisa menghasilkan?" 
Beberapa bertanya lagi. Saat ini blogger itu bisa menjadi profesi. Dari blog monetizing seorang blogger bisa mendapat penghasilan, seperti content placement, product review, bahkan advertising, dan masih banyak lagi bentuk kerja sama lainnya. Sebelum jauh ke sana, menjadi blogger itu bukan hal yang mudah. Saya pun masih jauh dari pencapaian teman-teman blogger profesional yang sudah lama berkecimpung di dunia blog secara serius. 

Salah satu syarat penting menjadi seorang blogger adalah memiliki passion di bidang menulis. Saya ingin membagi ulasan yang pernah ditulis oleh Stephen King dalam memoarnya "On Writing", di sini ia menyampaikan bagaimana menjadi penulis yang baik. Menurut saya ini adalah modal utama untuk menjadi seorang blogger. Saya akan mengambil 9 dari 21 poin yang Stephen King sampaikan dalam memoarnya;


1. Membaca sebanyak mungkin dan stop menonton televisi
Jika kita baru memulai sebagai seorang penulis, mungkin televisi ini adalah hal pertama yang harus kita jauhi. Televisi bisa meracuni kreativitas menurut pendapatnya. Penulis sangat perlu melihat ke dalam diri mereka sendiri dan mengubah arah kehidupan imajinasinya. Untuk menjadi seoarang penulis, kita harus membaca sebanyak yang kita bisa. 

2. Mempersiapkan diri untuk sebuah kegagalan atau kritik dengan berpikir bahwa kita dapat menanganinya
Terkadang kita meragukan diri kita sendiri, bagaimana orang lain? Ini yang menjadi ketakutan. Namun kita tentu perlu mencoba, Stephen King menyebutkan bahwa menghentikan sebuah pekerjaan hanya karena sulit, baik secara emosional atau imajinatif, merupakan ide yang buruk dan ketika kita gagal sebaiknya tunjukkan bahwa kita tetap positif karena optimisme adalah tanggapan sah dari kegagalan.

3. Jangan buang waktu dengan terus mencoba dan berusaha menyenangkan orang lain
Menurut Stephen King, jika kita berniat untuk menulis sejujur dan sebaik ​​mungkin, maka suatu saat kita pun akan bisa dihargai. bahkan ia pernah dibuat malu dengan apa yang ia tulis, ketika ada beberapa orang yang tidak suka dengan karyanya dan ia menerima surat yang isinya menuduh ia sebagai fanatik, homophobic, dan bahkan psikopat. Pada usia 40, ia menyadari bahwa setiap penulis harus berdamai dengan hal tersebut. Kita tidak bisa menyenangkan semua pembaca sepanjang waktu, sehingga ia menyarankan jangan pernah berhenti dan khawatirk.

4. Menulis utamanya untuk diri sendiri
Menulis harus membawa kebahagiaan kepada kita pribadi. Penulis Kurt Vonnegut bahkan mempunyai pemahaman yang serupa dengan Stephen King, kita harus mencari topik yang kita sukai dan kita pun harus menyadari bahwa orang lain pun memiliki kepedulian terhadapnya.

5. Mengatasi kesulitan menulis
Terkadang banyak hal penting yang sulit diutarakan. Ketika mendapati masalah yang sulit, pastikan kita menggali dalam-dalam. Menurut Stephen King, hal tersebut seperti fosil di tanah dan cerita bisa diibaratkan sebuah peninggalan. Cerita adalah bagian dari dunia yang sudah ada namun belum ditemukan. Penulis harus seperti arkeolog, menggali cerita sebanyak mungkin karena kita pasti akan menemukannya. 

6. Memahami bahwa menulis adalah suatu bentuk telepati
Sebuah elemen penting dari menulis adalah transferensi. Tugas kita adalah tidak hanya menulis kata-kata di halaman, melainkan untuk mentransfer ide-ide dalam kepala kita ke dalam kepala pembaca.

7. Mengambil tulisan Anda serius
Jika ingin menjadi penulis yang serius, tutuplah buku yang kita baca dan segera menulislah dari hati. Sebagai penulis Susan Sontag pernah mengatakan, "Cerita harus menyerang saraf yang ada dalam diriku. Hatiku harus berdebar ketika mendengar baris pertama yang terlintas di kepala... "

8. Menulis setiap hari
Ketika selesai dengan sebuah tulisan, Stephen King tidak pernah berhenti menulis. Jika berhenti maka ia akan segera buntu. Jika kita gagal untuk menulis secara konsisten, saran terbaik adalah "Ambilah satu kata pada suatu waktu."

9. Revisi
Meskipun revisi adalah salah satu bagian yang paling sulit dari menulis, Kita perlu meninggalkan bagian-bagian yang membosankan pada tulisan kita. Dalam nasihat tentang menulis, Vonnegut menyarankan, "Jika kalimat (tidak peduli seberapa baik dibuat) tidak memberikan keterangan apa-apa terhadap subjek, coretlah!"

Ke-9 poin diatas adalah modal dasar kita untuk menjadi seorang penulis yang baik dan tentunya sangat menunjang untuk menjadi seorang blogger. Saya masih harus banyak belajar bagaimana menjadi penulis blog yang memiliki totalitas. 

Jika kita sudah bisa konsisten menulis, kemudian memiliki blog dan memutuskan untuk menjadi seorang blogger yang serius, saya punya satu ulasan menarik dan ini adalah tips yang bisa bermanfaat tentang bagaimana memperlakukan pengunjung blog, ditulis oleh sahabat blogger saya yang begitu insiratif dan saya banyak belajar dari teh Efi tentang dunia blog.

Satu pesan saya, "Jangan takut menjadi seorang blogger dan teruslah belajar."


Comments

  1. Soal konsistensi, Mbak, yang jadi masalahku selama ini. Semoga saja di tahun yang baru ini semangat menulisku bisa kembali lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Ika, konsistensi memang penting banget. Manusiawi kayaknya, aku juga moodnya suka naik turun. hehehe. Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik ya, mba. :)

      Delete
  2. Iya bener banget. Untuk bersikap konsisten dalam menulis konten blog sangat membutuhkan perjuangan.

    ReplyDelete
  3. wah udah lama banget ternyata ya mbak ngeblognya, perlu ditiru semangat ngeblognya nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa udah lama tapi sayang dulu jarang update banget mba, baru mulai sering update tahun 2013. Hehehe

      Semangat juga, mba Tuty. :)

      Delete
  4. Ish, ternyata Zia malah lebih dulu ngeblog dari aku :) Aku malah baru ngeblog dari tahun 2008 dengan kadar alay dan geje yang masih tinggi hehehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha kayanya ya yang udah lama ngeblog pernah melewati masa alay. Aku juga dong. Demennya curhat ke blog, nulis apa aja yang ada di hati. Hehehehe

      Ternyata karna yang namanya udah di dunia maya dan bisa diakses semua orang, baru sadar menulis harus lebih bisa yang berisi dan bisa diambil baiknya sama orang yang baca.

      Mari selalu semangat ngeblog, teh. :*

      Delete
  5. poin nomor 1 aja saya udah gagal, hehehe
    kadang bacanya 1 halaman buku, nonton TV nya 1 jama sendiri.. hehehe apalagi kalau ada sepakbola.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesekali saya juga gitu, kok. Hahaha Lebih anteng nonton tv apalagi kalo udah action film/serial. Hahahaha

      Abis itu balik lagi dan inget poin satu biar bisa produktif. :D

      Delete
  6. Hihi aku masih kurang baca dan banyak nonton Disney Junior nih hehhe.. Tapi iyes aku setuju poin bahwa menulis utamanya untuk diri sendiri :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga sering nonton nemenin Vito. Hehehe. Kayaknya ga jauh beda, cuma memang mesti diimbangi sama produktivitas. Dan betul menulis untuk kesenangan diri sendiri tanpa paksaan dan tekanan. :)

      Delete
  7. Saya suka membaca dan menulis, sekarang ini lagi Belajar jadi blogger professional.
    Salam kenal dari Lamongan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah ada cikal bakal dan bekal jadi penulis kalo gitu mba Muna. Semangat belajar dan jangan pantang menyerah, yaaa. :)

      Delete
  8. Wah udah berpengalaman banget ni dari 2005 bloggingnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih harus banyak belajar juga mba, udah lama tapi untuk bener-bener menggeluti dunia blog bisa terbilang baru beberapa tahun kebelakang. hehehe

      Delete
  9. Makasih sharing-nya mbak...semoga aku bisa mengikuti jejak mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali mba Febri. Aamiin. Semoga mba bisa lebih baik dari saya yaa. hehehe

      Semangattt :)

      Delete
  10. wah, TFS mbak, pesan Stephen King itu bener banget dan noted. Semangat sama2 yuk :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memoar SK itu ada 22 dan semuanya bener-bener oke banget.

      Thanks juga udah mampir. Yuk, semangat sama-sama berkarya ya mba Prita. :)

      Delete
  11. Woww kamu udah pro banget mengenal dunia blog 2005, artikel ini bermanfaat banget buat saya Zia, bisa menghasilkan jadi salah satu pemicu blog saya, tapi lama banget deh ya bisa menghasilkan kaya kamu.. secara saya bener2 baby 2bln di dunia blog. Senang bisa kenal dg Zia, Xo, Sari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum pro, Ci. Masih banyak PR dan harus belajar lagi. hehehehe. Syukur kalau bisa bermanfaat. Seneng bisa berbagi.

      Semangat terus ngeblognya ya, Ci. xoxo

      Delete
  12. Point 4 itu, nendang banget. Menulis utamanya untuk mengingatkan sekaligus membahagiakan diri sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, menulis untuk menebarkan manfaat dan utamanya untuk kebahagian diri juga ya ka.

      :*

      Delete
  13. Aku masih baru dalam dunia perbloggeran, masih harus belajar banyak. Makasih sharingnya, bikin semangat ngelog lagi.
    Salam kenal ya Mbak, aku follow, folbek ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya terima kasih kembali, mba. Semangat terus ya. Hehehe

      Salam kenal juga :*

      Delete
  14. Poin terakhir "Revisi"
    menurut saya ini sangat penting sekali
    Itu sebabnya saya sebelum menulis di blog, seringkali menulis terlebih dahulu di draft MS Word. Supaya gampang direvisi
    Revisi juga mengandung arti ... apakah kalimat saya mengandung arti ganda atau tidak. Apakah berpotensi salah persepsi nggak ya nanti? dan seterusnya

    Salam saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget ini penting, setelah selesai dengan tulisan kita harus baca ulang dan revisi itu pasti ada.

      Setuju seperti apa yang om sampaikan.

      Salam hangat om Enha :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

OTW Sushi: Kedai/Resto Kuliner Jepang dengan Harga Terjangkau dan Bahan Berkualitas

Kuliner Jepang saat ini semakin digandrungi di Indonesia. Kepopulerannya sejalan dengan bertumbuhnya minat terhadap musik (J-pop/ J-rock), anime, dorama, manga, budaya, dan bahasanya. Semua hal yang berbau Jepang di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Bahkan restoran dan cafe saat ini banyak mengusung tema Jepang, menawarkan banyak pilihan makanan dan menghadirkan nuansa Negeri Sakura. Kalau mau buka bisnis, marketnya juga ternyata cukup luas di berbagai kalangan.  Kembali lagi bahas seputar kuliner Jepang, saya mau kasih rekomendasi salah satu kedai/ resto Jepang favorit saya sejak 2015-an, namanya OTW Sushi. 

Sosialisasi Literasi Media Digital

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai literasi media, mari kita simak apa definisinya secara umum, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media (Livingstone, 2004). Saat kita perlu memahami lebih dalam mengenai literasi media khususnya yang berbasis digital. Terlebih generasi muda kita sudah sangat dekat dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Sebagai orang tua tentu kita tidak boleh ketinggalan atau kehilangan langkah kita dalam mengikuti perkembangan zaman. Anak harus tetap dalam pengawasan dan pendampingan kita dimana pun kita berada.

Buah sebagai Camilan Sehat

sumber gambar Membiasakan pola hidup sehat salah satunya adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang kita konsumsi. Hal yang sederhana dan enak untuk memulai hidup sehat bisa dengan camilan buah segar. Buah-buahan memberikan banyak manfaat pada kesehatan tubuh. Kita bisa membuat berbagai camilan sehat yang berbahan buah-buahan. Tahukah bahwa orang yang makan lebih banyak buah dan sayur memiliki penurunan risiko penyakit kronis? Buah-buahan dapat memberikan nutrisi penting bagi pemeliharaan tubuh.