Skip to main content

10 Tanda Anak Siap Sekolah

Bersama kak Priska dan kak Agni
Pada Sabtu, 4 Juni 2016 saya mendapat sebuah undangan seminar serta konsultasi nutrisi dan psikologi mengenai kesiapan anak sekolah. Acara ini dikemas menarik, ditujukan untuk para orang tua yang memiliki putra/i berusia 4-7 tahun. Pada usia tersebut anak-anak biasanya dipersiapkan untuk memasuki sekolah PAUD, TK, dan juga SD. Materi dibawakan dan disampaikan dengan baik oleh kak Agni untuk seputar nutrisi dan kak Priska menjelaskan dari segi psikologi.

Memasuki masa sekolah saat ini memang tidak sesederhana dulu, perkembangan zaman telah memengaruhi segala macam bentuk persiapan masuk sekolah karena sekolah sekarang ini dirasakan lebih "menantang", seperti mulai dari waktu sekolah yang lebih panjang, program yang beragam, dan materi pembelajaran yang dianggap lebih rumit. Hal-hal tersebut biasanya memicu kekhawatiran para orang tua yang akan memasukan anaknya ke bangku sekolah. 

Sebetulnya orang tua tidak perlu cemas pada saat anaknya memasuki usia sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena anak siap sekolah bisa dilihat dari beberapa tanda fisik, mental, dan sosialnya. 

Berikut adalah 10 tanda fisik anak siap sekolah:

1. Tubuh kuat
Tubuh yang kuat ini bisa membuat anak bersemangat dan juga kuat dalam melakukan kegiatan yang ada di sekolah baik belajar, berolah raga, dan bermain

2. Mata sehat
Mata yang jernih dan sehat akan memberikan kenyaman anak pada saat belajar seperti membaca buku atau papan tulis di sekolah. Mata yang sehat adalah mata yang jernih, tidak banyak berair, atau berkotoran, 

3. Tanggap dan ceria
Ketanggapan anak ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam menerima dan menanggapi pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini juga tentu berkaitan dengan keceriaan, anak yang ceria bisa mengikuti pelajaran dengan perasaan senang.

4. Nafsu makan baik
Anak yang sehat memiliki nafsu makan yang baik. Hal ini tentu dibarengi dengan penyeimbangan asupan nutrisi untuk tumbuh kembang anak.

5. Tidur nyenyak
Tidur yang nyenyak dan berkualitas akan membuat anak bangun dalam keadaan segar dan ini bisa memengaruhi daya konsentrasi anak pada saat belajar.

6. Tinggi dan berat badan ideal
Tinggi dan berat badan yang proporsional bisa memudahkan anak prima beraktivitas. Kelebihan berat badan bisa membuat anak mudah lelah, sulit bergerak, dan mengancam kesehatan, sedangkan anak yang sangat kurang berat badannya akan membuat anak telihat lesu dan lemas. Hal tersebut akan berdampak pada pembelajaran di sekolah.

7. Postur tubuh tegap
Postur tubuh yang tegap dan tidak lunglai menandakan anak bertubuh sehat.

8. Rambut sehat
Kesehatan tubuh anak juga bisa memberikan pengaruh terhadap kesehatan rambut, rambut yang bersih akan terlihat berkilau dan sehat.

9. Kulit sehat
Kesehatan kulit penting, tubuh perlu asupan vitamin dan mineral yang cukup, ini akan berpengaruh pada kulit juga. Kulit yang sehat akan terlihat tidak kering dan keriput.

10. Pencernaan sehat
Kesehatan pencernaan perlu diperhatikan. Tanda dari pencernaan yang sehat bisa dilihat dari buang air besar yang teratur, tidak sembelit atau pun sebaliknya. 


Di bawah ini adalah 10 tanda mental dan sosial anak siap sekolah:

1. Mampu berkomunikasi
Di tahap ini biasanya anak-anak sudah mampu memahami kata-kata yang disampaikan, sudah bisa mengungkapkan keinginan, berbicara jelas, dan bisa berinteraksi dengan orang lain.

2. Bisa menjalin pertemanan
Anak memiliki ketertarikan untuk bermain bersama teman daripada sendiri dan juga mampu bekerja sama dalam merencanakan, membagi peran, dan mengikuti aturan dalam permainan.

3. Mampu mengendalikan emosi
Pada tahap ini anak biasanya sudah memiliki kemampuan berpikir sebelum bertindak, bisa mengendalikan emosinya walaupun (pada usia ini) minimal dengan bantuan orang dewasa, dapat menunjukan emosi sesuai situasi dengan ekspresi baik senang, suka, sedih, marah secara tidak berlebihan.

4. Memiliki motorik kasar yang baik
Motorik kasar adalah aktivitas yang melibatkan otot-otot besar seperti melompat, menendang, melempar, dan kegiatan yang memerlukan koordinasi bagian tubuh seperti berenang atau bersepeda.

5. Terampil dalam motorik halus
Kegitan yang melibatkan oto-otot kecil ini seperti sudah bisa memegang alat tulis dengan baik, menggunting, meronce, dan melakukan kegiatan yang memerlukan keterampilah seperti memasang kacing, menalikan tali sepatu, memegang sendok makan.

6. Menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk belajar
Anak sudah bisa membedakan huruf, menghitung dasar, dan juga memahami konsep yang terkait dengan ukuran (tinggi/pendek), arah (atas/bawah/samping/depan), posisi (dalam/luar), jumlah (banyak/sedikit), waktu (belum/sudah/siang/malam), warna, dan bentuk (lingkaran/kotak/dsb).

7. Menunjukkan sikap dasar belajar
Anak memiliki keinginan untuk menyelesaikan tugasnya, tertarik pada buku, dan punya rasa ingin tahu yang besar dengan banyak bertanya.

8. Memiliki sikap kemandirian
Sudah mengenal toilet training, makan sendiri, dan berani tidur sendiri.

9. Menunjukkan rasa tanggung jawab
Memiliki rasa tanggung jawab seperti merapikan mainannya sendiri, mengakui kesalahanm mau meminta maaf, dan berusaha memperbaiki kesalahannya.

10. Memiliki rasa simpati, empati, dan tenggang rasa 
Hal ini ditunjukkan dengan bersikap seperti mau menolong, peduli, dan menghargai orang lain.

Peran orang tua dalam mempersiapkan kesiapan anak menghadapi sekolah baik secara fisik, mental, dan sosial sangatlah penting. Diharapkan orang tua bisa menjalin kualitas interaksi bersama anak dengan dukungan positif, tanggap terhadap kebutuhan fisik dan emosional, terlibat dalam kebersamaan, dan mampu mengungkapkan rasa kasih sayang seperti dengan memeluk atau dengan kata-kata yang menenangkan dan menyenangkan hati anak. Selain itu pola pengasuhan yang demokrasi diperlukan, dengan memberikan kebebasan berkreasi dan berkarya namun sesuai norma dan tetap dalam pengawasan. Orang tua pun harus mengasah kemapuan dan keterampilan anak agar anak siap sekolah seperti sering membacakan cerita, memfasilitasi dengan media edukasi, memberikan kesempatan anak untuk melakukan sesuatu sendiri, dan memberikan penghargaan baik dalam bentuk pujian atau pun hadiah untuk hal spesial yang berhasil dicapai anak.

Keseruan pembicara, anak-anak, dan para orang tua di akhir  sesi seminar dan konsultasi

"Semoga ulasan ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran bagi kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan anak-anak generasi penerus bangsa sebaik-baiknya."

Comments

  1. Yess, bener banget nih dan perlu banget dibaca sama ibu2 yang kadang malah menginginkan anak masuk sekolah karena keinginannya bukan karena tanda anaknya siap masuk sekolah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya teh, selain perlu tau tanda-tandanya, orang tua juga harus bisa melakukan langkah-langkah untuk mempersiapkan fisik, mental, dan kesiapan sosial anak menghadapi sekolah.

      Makasih udah berkunjung, teh.

      Delete
  2. wah ibu ibu harus tau ini, untuk mengetahui apa anaknya sudah siap sekolah apa belum.
    thanks ulasannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas Ali. Orang tua ga bisa memaksakan kalo anaknya belum mencapai kematangan usia sekolah, karna bisa pengaruh ke kesiapan belajar anak.

      Makasih udah mampir...

      Delete
  3. kalo kita tanggap tentang ii, juga dibekali ilmu lebih sbg ortu, inshaallah ga perlu cemas ya mbak, thanks for sharing :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba Prita, ga perlu khawatir menghadapi setiap proses tahapan usia yang dilalui anak. Selain anaknya belajar sesuai tahapannya, kita orang tua dulu yang perlu paham. :)

      Saya juga masih perlu banyak belajar dan berusaha menjadi orang tua yang baik. hehe

      Delete
  4. iya mbak harus tau kesiapan anak, tapi biasanya anak kalau belum sekolah sering rewel tapi pas udah sekolah ketemu temen2 langsung berubah jadi baik. Kadang ada sih anak2 yang karakternya kayak gitu,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Mariana, sebetulnya mengetahui kesiapan anak sekolah itu perlu, tapi balik lagi yang namanya anak-anak masih belum bisa mengendalikan moodnya dengan baik. Hmm Banyak juga yang rewe dan suka susah kalo mau sekolah, tapi udah di sekolah anteng dan betah. Ini karena anak belum bisa konsisten sama rutinitas, dan itu hal biasa. Kada kan di suruh mandi aja susah, udah di air susah keluar karna main-main dulu. Hehehe Yang penting kita bisa mnegupayakan dan mempersiapkan sebaik mungkin ya, mba. :)

      Delete
  5. Jav msh suka ga bs ngendaliin emosi nih... Taun ini masuk TK B, mdh2an emosiny bs lbh terkendali :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Proses mama Jav, Vito juga gitu dulu ditambah anaknya aktif lagi. Hehehe Aamiin mudah-mudahan semakin sholeh dan pinter dan bisa mulai mengendalikan emosi. :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

OTW Sushi: Kedai/Resto Kuliner Jepang dengan Harga Terjangkau dan Bahan Berkualitas

Kuliner Jepang saat ini semakin digandrungi di Indonesia. Kepopulerannya sejalan dengan bertumbuhnya minat terhadap musik (J-pop/ J-rock), anime, dorama, manga, budaya, dan bahasanya. Semua hal yang berbau Jepang di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Bahkan restoran dan cafe saat ini banyak mengusung tema Jepang, menawarkan banyak pilihan makanan dan menghadirkan nuansa Negeri Sakura. Kalau mau buka bisnis, marketnya juga ternyata cukup luas di berbagai kalangan.  Kembali lagi bahas seputar kuliner Jepang, saya mau kasih rekomendasi salah satu kedai/ resto Jepang favorit saya sejak 2015-an, namanya OTW Sushi. 

Sosialisasi Literasi Media Digital

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai literasi media, mari kita simak apa definisinya secara umum, literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media (Livingstone, 2004). Saat kita perlu memahami lebih dalam mengenai literasi media khususnya yang berbasis digital. Terlebih generasi muda kita sudah sangat dekat dengan teknologi digital yang sudah berkembang pesat. Sebagai orang tua tentu kita tidak boleh ketinggalan atau kehilangan langkah kita dalam mengikuti perkembangan zaman. Anak harus tetap dalam pengawasan dan pendampingan kita dimana pun kita berada.

Buah sebagai Camilan Sehat

sumber gambar Membiasakan pola hidup sehat salah satunya adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang kita konsumsi. Hal yang sederhana dan enak untuk memulai hidup sehat bisa dengan camilan buah segar. Buah-buahan memberikan banyak manfaat pada kesehatan tubuh. Kita bisa membuat berbagai camilan sehat yang berbahan buah-buahan. Tahukah bahwa orang yang makan lebih banyak buah dan sayur memiliki penurunan risiko penyakit kronis? Buah-buahan dapat memberikan nutrisi penting bagi pemeliharaan tubuh.